fbpx

REKAPITULASI SUARA MELELAHKAN, KPU BLORA: PEMILU SERENTAK, BERAT!

Ketua KPU Blora, M. Khamdun

Blora- Penghitungan suara Pemilu 2019 membuat kelelahan sejumlah petugas KPPS di Kabupaten Blora. Akibatnya, tidak sedikit yang tumbang dan dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.

Ketua KPU Blora, M. Khamdun mengungkapkan hingga kini ada 8 anggota KPPS yang menjalani perawatan intensif lantaran kelelahan. Sebagian mereka dirawat di RSUD dr Soetijono Blora, ada pula yang dilarikan ke RS dr Moewardi Solo.

Ketua KPU Blora, M. Khamdun

“Ada 7 yang opname, tambah satu tapi belum direkap. Ada yang dirawat di Puskesmas, RSUD Blora, dan ada juga yang dirujuk ke RS Moewardi Solo. Beberapa, ada juga yang rawat jalan,” papar M Khamdun di sela Silaturahmi Komponen Masyarakat, di Mapolres Blora, Selasa (23/04).

Sayangnya, para petugas yang dalam satu minggu tekahir bekerja hingga 24 jam ini tidak mendapatkan jaminan berupa asuransi. Meski demikian, penyelenggara pemilu di sejumlah daerah mengusulkan adanya tali asih untuk para petugas yang tumbang dalam menjalankan tugasnya.

 “Berat.. tidak ada asuransi (bagi KPPS, red) sehingga tidak ada jaminan, kalau terjadi kecelakaan, kalau sakit. Ada ide dan saran dari teman-teman KPU secara nasional, itu nanti ada semacam bantuan yang dikoordinir KPU RI dan KPU Provinsi,” imbuhnya.

Salah satu faktor yang membuat penyelenggara pemilu kewalahan adalah proses panjang di TPS dan di PPK. Menyikapi situasi ini, Khamdun menilai pemilu serentak ini tidak manusiawi.

“Saya kira, semuanya memahami bahwa Pemilu Serentak ini berat. Prosesnya memakan waktu yang panjang di TPS, dan di PPK juga begitu. Seminggu terakhir ini, kita bekerja 24 jam, dan itu sangat tidak manusiawi,” lanjutnya.

Pihaknya berharap, selanjutnya ada desain pemilu yang lebih sederhana. Dalam pemili kali ini, seluruh petugas bekerja secara maraton lantaran setiap tahapan dibatasi waktu.

“Tapi, kalau ini tidak kita kerjakan secara maraton, gak akan selesai. Sementara, setiap tahapan, itu dibatasi waktu. Evaluasinya, harus ada desain pemilu yang lebih manusiawi, lebih sederhana.Sehingga pelaksanaannya tidak terlalu berat bagi penyelenggara,” pungkasnya. (spt)

Verified by MonsterInsights