fbpx

SAJIAN KETUPAT DI PAGI KEDELAPAN LEBARAN

Pagi, Senin (9/5) ini merupakan pagi ke delapan seusai lebaran Idul Fitri 1443 hijriah atau 2022 masehi. Ketupat tersaji rapi siap santap. Lepet juga tak ketinggalan disuguhkan pada tradisi tahunan ini.
Sajian ketupat siap santap.

Ngawen – Pagi, Senin (9/5) ini merupakan pagi ke delapan seusai lebaran Idul Fitri 1443 hijriah atau 2022 masehi. Ketupat tersaji rapi siap santap. Lepet juga tak ketinggalan disuguhkan pada tradisi tahunan ini.

Di wilayah Kabupaten Blora lebaran ketupat atau masyarakat menyebutnya “Bodo Kupat” atau “Bodo Kecil” diselenggarakan satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun.

Lazimnya kondangan kupatan diadakan di tempat ibadah masyarakat muslim seperti masjid dan mushola atau diadakan di tempat yang dianggap sakral, misalnya sendang. Ada juga yang menyelenggarakan di balai desa. Untuk waktunya, ada yang menyelenggarakan malam menjelang hari lebaran ketupat yakni bakda maghrib atau bakda isya. Ada juga pagi hari bakda subuh.

Langkah persiapan sebelumnya telah dilakukan, seperti mencari janur kelapa untuk membuat selongsong ketupat, merendam selongsong (wadah) ketupat, meracik bumbu sayur untuk dimakan dengan ketupat serta persiapan lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh Jaminan, warga Desa Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora mulai mempersiapkan membuat ketupat dalam menyambut Bodo Kupat. Kupatan menjadi tradisi khas masyarakat Jawa ketika Lebaran. Konon, kupatan merupakan hasil dari pemikiran para Walisongo dalam menyebarkan dakwah Islam melalui budaya.

“Kupat (wadah, red) ini biasanya dibuat terlebih dahulu sebelum diisi dan direbus.Butuh waktu sekira 2-3 menit untuk membuat satu ketupat,” jelasnya sembari merajut ketupat.

Ia mengaku, membuat wadah pada hari Sabtu (7/5) kemudian, Minggu baru diisi beras dan direbus. Ternyata merebus ketupat agar masak membutuhkan waktu yang cukup lama, dibutuhkan sekitar 2-4 jam untuk hasil yang maksimal. Rata-rata satu ikat janur menghasilkan 50 buah ketupat.

“Senin pagi setelah subuh akan ada kondangan di mushola atau masjid. Doa bersama pak kyai. Kalau kondangan ‘Bodo Kupat’ biasanya dilaksanakan hari ketujuh atau kedelapan habis lebaran,” tambah Nyuhadi, anak dari Jaminah.

Hidangan yang dibawa saat hajatan didominasi dengan ketupat, lepet, lontong serta sayur sebagai pelengkap, seperti opor ayam, panggang dan lain-lain.

Untuk diketahui, jenis ketupat juga banyak nan bervariasi. Diantaranya; ketupat masjid, ketupat sungu, ketupat luar, ketupat kepis (bawang), ketupat shinto, ketupat kodok dan lain sebagainya. Dalam teknis pembuatannya berbeda pula. Jika belum bisa membuat ketupat, butuh latihan beberapa hari untuk bisa. (Jam). 

Verified by MonsterInsights