fbpx

TANGANI STUNTING, PEMKAB AGENDAKAN UPDATE DATA BAYI

Ilustrasi
Ilustrasi

Blora- Pemkab Blora mengagendakan pendataan bayi di seluruh wilayah kabupaten ini. Pendataan ini bertujuan untuk menanggulangi ancaman stunting di Blora. Kepala Desa (Kades) dan Camat diminta terjun langsung mengawal pendataan ini.

 “Pak Camat, dan Kades saya minta ikut memantau langsung ke lapangan. Mendata semua bayi yang ada di desanya, bersama Bidan Desa memantau kondisi pertumbuhan bayi agar tidak stunting,” ucap Bupati Djoko Nugroho, pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda), Selasa (12/03).

 

Ilustrasi
Ilustrasi

 

Dalam agenda yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora tersebut, Kokok (sapaan Djoko Nugroho, red) menambahkan, langkah pendataan bayi tersebut merupakan upaya identifikasi dini penderita stunting.

“Saya ingin semua pertumbuhan bayi normal. Jika ada stunting, tolong diidentifikasi apa penyebabnya untuk ditangani bersama-sama. Jika stunting ini dibiarkan, kualitas masa depan generasi kita bisa menurun,” imbuhnya.

Menurut Kokok, tingginya angka stunting di Blora juga dipengaruhi dari kondisi tempat tinggal warga. Rumah yang tidak sehat, berlantai tanah dan berventilasi buruk dapat menjadi lahan subur berkembangnya penyakit stunting.

“Saya ingin bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) difokuskan untuk pembangunan lantai rumah, sanitasi dan ventilasi udara. Rumah berlantai tanah juga merupakan sebab terjadinya stunting,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Kokok kembali menegaskan sikap Pemkab Blora untuk mencegah meningkatnya angka pernikahan dini. Menurut dia, remaja yang belum cukup umur jika hamil berpotensi melahirkan bayi stunting.

“Pernikahan dini juga harus terus dicegah, karena rahim perempuan yang masih muda belum siap hamil, sangat rawan untuk pertumbuhan bayi jika dipaksa hamil, akhirnya bisa stunting juga,” pungkasnya. (one)

Verified by MonsterInsights