Patung Baru Bertema Penggergajian Kayu Tradisional
Terkait hal ini, Dinrumkimhub Blora beralasan kondisi patung telah miring. Selain itu, pemerintah juga ingin menegaskan konsep baru dalam hal pertamanan.
“Konstruksi tugu sudah ndoyong (miring) ke selatan. Perlu penataan ulang dengan desain konsep baru dan pertimbangan penyesuaian lebar jalan provinsi,” ujar Kepala Dinrumkimhub Blora, Samsul Arief, Rabu (03/10).
Lebih lanjut, Samsul Arief menegaskan, pengembangan fungsi taman tidak sekedar sebagai ruang hijau. Taman, berkembang ke fungsi ruang terbuka publik.
“Fungsi ruang terbuka publik tersebut, tanpa meninggalkan konsep ikon Blora tentang sejarah masyarakat Blora tempo dulu,” lanjut Samsul.
Samsul Arief memastikan, pihaknya telah menyiapkan konsep tugu baru di lokasi tersebut. Tema yang diangkat adalah penggergajian kayu tradisional.
“(Tugu pengganti Tugu Sate, red) akan mengangkat tema yang sudah dilupakan oleh kawula muda. (Yaitu) Proses penggergajian kayu tradisional akan divisualisasikan dengan model patung juga,” pungkasnya.
Pembuatan tugu baru di lokasi tersebut, merupakan bagian dari Kegiatan Fisik Rehabilitasi Taman Perbatasan Wilayah Kabupaten Blora-Grobogan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinrumkimhub Blora dengan menggandeng CV Ganda Arta Perdana.
Kegiatan ini dibiayai dengan APBD Blora 2018 sebesar Rp. 738.450.000, dikerjakan mulai 17 September 2018 dan ditergetkan selesai pada 1 Desember mendatang. Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 75 hari kalender.
Reporter : Ngatono