Blora- Sebanyak 7.306 pengajar madrasah diniyah di Kabupaten Blora meneriman insentif dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Besaran bantuan tersebut senilai Rp 1,2 juta dan disalurkan melalui reke ning Bank Jateng.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen menyebutkan, penyerahan bantuan ini seharusnya berlangsung pada Maret kemarin. Meski terlambat, bantuan ini diharapkan dapat membantu para pengajar yang dinilai telah tulus ikhlas mengajar pendidikan agama, Senin (08/04).

“Penyerahan insentif ini, bukan karena menjelang Pemilu. Tapi ini sebagai pemenuhan janji Ganjar-Yasin dalam peningkatan kesejahteraan guru madrasah diniyah,” ucap Gus Yasin, di sela penyerahan insentif guru madrasah di Pondok Pesantren Al Hikmah Ngadipurwo, Kecamatan Blora Kota.
Hadir dalam kesempatan ini, Bupati Blora Djoko Nugroho diwakili Wabup Blora Arief Rohman, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jateng diwakili Kabid Pontren Ahyani, dan anggota Badan Anggaran DPR RI, Arwani Thomafi.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin mengungkapkan sejumlah kendala pemerintah dalam membantu peningkatan kesejahteraan guru madrasah. Salah satunya, sebagian madrasah yang ada tidak memiliki izin operasional.
“Ini masalah yang umum terjadi, banyak pesantren atau madrasah yang tidak mengurus izin operasional. Tahun ini, kita sebenarnya menganggarkan 330 milyar, dan terserap 205,5 milyar. Ke depan, mohon izin operasional madrasah ini diurus,” himbau Gus Yasin di depan ribuan guru madin yang hadir.
Sementara itu, Wakil Bupati Blora Arief Rohman menegaskan, Pemkab Blora juga memberikan perhatian untuk kesejahteraan guru madrasah, meski besarnya tidak sama dengan insentif dari Pemprov Jateng.
“Kalau dari Pemprov Jateng, dapat insentif sebesar Rp 1,2 juta, dan dari Pemkab Blora baru mampu senilai Rp 400 ribu. Semoga, nantinya akan bisa kita tingkatkan jumlahnya(nominal), maupun kapasitasnya (jumlah penerima),” ujar Arief. (one)