fbpx

BUPATI KOKOK: CEGAH STUNTING DENGAN MAKAN KELOR!

Kelor (Moringa oleifera) (foto: Wikipedia)
Kelor (Moringa oleifera) (foto: Wikipedia)

Blora- Tanaman Kelor (Moringa oleifera) diyakini mengandung berbagai zat gizi sehingga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Bahkan, tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat di kawasan tropis ini dipercaya dapat mencegah stunting.

 

Kelor (Moringa oleifera) (foto: Wikipedia)
Kelor (Moringa oleifera) (foto: Wikipedia)

 

“Tanaman kelor ternyata mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan termasuk mencegah stunting atau kekerdilan,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho dalam Sosialisasi Pemanfaatan Kelor di Pendopo Rumah Dinasnya, Senin (29/07).

Korelasi antara mengkonsumsi kelor dengan mencegah stunting tersebut diungkapkan Kokok (sapaan Djoko Nugroho), lantaran angka stunting di Blora yang cukup tinggi. Sekitar sepertiga bayi di Blora mengalami stunting, yang salah satu penyebabnya akibat kurang gizi.

“Ibu-ibu PKK harus bisa cerewet kepada ibu-ibu lainnya agar mau ikut mengonsumsi kelor. Makan kelor bisa disayur, dicampurkan dengan makanan lain agar anak-anak mau makan,” imbuhnya.

Di Blora, tanaman Kelor dibudidayakan di Puri Kelorina, kawasan Desa Ngawenombo Kecamatan Kunduran. Oleh pemilik Puri Kelorina, Kelor disebut mengandung zat gizi berupa vitamin A sebanyak 4 kali lipat dari wortel, dan vitamin C lebih banyak tujuh kali lipat dibanding jeruk.

“Kandungannya, bisa menangkal radikal bebas tersebut, stres oksidatif juga bisa dikurangi,” kata pemilik Puri Kelorina, Ai Dudi Krisnadi, dalam kesempatan yang sama.

Acara ini dihadiri dan dibuka oleh Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) Enny Ratnaningtyas, dan diselenggarakan oleh  Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI). (jay)