fbpx

BUPATI MINTA UGM BANTU PEMBANGUNAN BLORA SELATAN DAN PENDIRIAN RS RANDUBLATUNG

Bupati Blora, Arief Rohman bersama rombongan dolan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta belum lama ini. Tujuannya untuk minta bantuan Rektor UGM Yogyakarta, Prof. Ir. Panut Mulyono untuk mendukung pembangunan kawasan Blora yang masuk wilayah hutan KHDTK Getas.
Pertemuan Bupati Blora, Arief Rohman dengan Jajaran Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM).

Blora – Bupati Blora, Arief Rohman bersama rombongan dolan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta belum lama ini. Tujuannya untuk minta bantuan Rektor UGM Yogyakarta, Prof. Ir. Panut Mulyono untuk mendukung pembangunan kawasan Blora yang masuk wilayah hutan KHDTK Getas.

Pertama, dukungan untuk bersama-sama mengajukan pembangunan jalan akses Randublatung – Getas tembus Ngawi ke Kementerian PUPR yang telah masuk usulan proyek strategis nasional. Kedua, meminta dukungan pembangunan rumah sakit di Randublatung untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi wilayah Blora Selatan.

“Melalui kesempatan yang baik ini, kita sampaikan surat permohonan dukungan pembangunan kawasan hutan KHDTK Getas Ngandong yang dikelola UGM di wilayah Blora Selatan (Kradenan, Randublatung). Kami yakin Blora Selatan akan tumbuh menjadi pusat ekonomi baru jika infrastruktur nya baik, salah satunya jalur Randublatung-Getas- Ngawi yang melintasi KHDTK Getas,” terang Bupati Arief Rohman di ruang kerja rektorat belum lama ini.

Dalam kesempatan itu, bupati menyerahkan surat permohonan dukungan pembangunan kawasan Blora yang masuk wilayah hutan KHDTK Getas. Dimana KHDTK Getas ini merupkan kawasan hutan dengan tujuan khusus yang dikelola oleh Fakultas Kehutanan UGM.

Menurutnya, Fasilitas kesehatan di Blora masih sangat kurang. Pihaknya ingin membangun rumah sakit di Randublatung tahun depan. Sehingga meminta tolong UGM untuk bisa ikut mengawal melalui Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Apalagi beberapa waktu lalu, dirinya lihat konsultan perencanaannya juga dari UGM. Nantinya juga ingin dibantu dalam penanganan stunting yang saat ini Blora masih tergolong tinggi.

“Sebuah kehormatan, kami bersama Bu Wakil Bupati, Sekretaris Bappeda, perwakilan DPUPR, dan Mas Dhory Ademos Indonesia, diterima langsung oleh Pak Rektor bersama para Dekan di gedung utama UGM. Rasanya seperti mimpi,” ucap bupati.

Usai menerima surat dari Bupati, Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono mengapresiasi kehadiran bupati dan jajarannya untuk menjalin peningkatan kerjasama dengan UGM.

“Bagus, kami sambut dengan senang hati peningkatan kerjasama UGM dengan Pak Bupati Blora untuk pengembangan berbagai fasilitas dan program-program yang akan bermanfaat untuk kemajuan Blora. Pak Bupati telah menyampaikan salah satunya akan membangun jalan dari Blora menuju Ngawi melalui hutan Getas yang pengelolaannya diserahkan pada Fakultas Kehutanan UGM. Hal ini nanti akan kita tindaklanjuti dengan membantu pengusulannya ke pemerintah pusat,” ujar Rektor Panut Mulyono.

Menurut Rektor Panut, untuk penanganan stunting, gizi buruk, hingga pembangunan rumah sakit, sudah langsung dibahas langkah-langkah apa yang harus dilakukan dan bagaimana baiknya.

“Selanjutnya pastinya kami berharap para Kepala SKPD atau Dinas terkait dari Blora bisa berhubungan langsung dengan para Dekan yang membidangi sesuai persoalan yang ada. Sehingga bisa dipertajam dengan perjanjian kerjasama, termasuk pengiriman mahasiswa KKN Tematik ke Blora yang temanya ditentukan sesuai permasalahan yang ada di lapangan, ini harus kita lakukan. Pada dasarnya kami siap membantu Blora,” tambah Rektor Panut. (sub)