Banjarejo- “Jangan pernah bermain dengan radikalisme, sangat berbahaya. Radikalisme dapat ditularkan melalui rendahnya pendidikan dan lemahnya perekonomian” tegas KH. Abdul Ghofur Maimun dalam PKL (Pendidikan Kepemimpinan Lanjutan) Ansor Blora di Mojowetan, Banjarejo siang ini.
Gus Ghofur, sapaan akrab KH. Abdul Ghofur Maimun, adalah salah satu pengisi materi dalam PKL dan Susbalan Ansor Blora. Dalam agenda yang dilaksanakan di PP Sabilurrosyad ini Gus Ghofur menekankan pentingnya melawan pemikiran dan pergerakan radikal di tanah air.
Tidak hanya dari Blora, puluhan kader Ansor dari sejumlah kota di Jawa Tengah turut hadir untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan tersebut. “Peserta tidak hanya dari Blora. Hadirpula delegasi peserta dari eks-karesidenan Pati, Kota Semarang, Batang, Boyolali dan Bojonegoro” Jelas Achmad Yusuf, ketua panitia PKL dan Susbalan Ansor Blora.
Selain mengikuti materi, para peserta PKL dan Susbalan Ansor Blora juga mendapatkan pelatihan-pelatihan teknis pengamanan. Kelulusan dalam jenjang pengkaderan ini akan menentukan promosi Banser (Barisan Ansor Serba guna / komando paramiliter Ansor) menjadi perwira Banser.
“Para peserta mendapatkan materi ideologi, kepemimpinan dan keahlian dasar pengamanan. Setiap sesi dalam pelatihan ini akan dinilai oleh tim instruktur, nilai yang ada menjadi indikator kelulusan peserta menjadi perwira Banser” jelas Purwanto, Kepala Satuan Banser Blora di sela-sela pelatihan.“Penekanan jiwa patriotisme-nasionalisme sangat ditekankan dalam pelatihan ini” tambahnya.
Selama ini, Ansor dikenal sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang menjunjung tinggi nasionalisme dan lantang menolak radikalisme atas nama agama. Sedangkan Banser yang merupakan kader inti Ansor dikenal karena kedisiplinan dan ketegasan dalam mengawal NKRI. PKL dan Susbalan Ansor Blora akan selesai besok [.]
Reporter : Aribpak’i
