fbpx
OPINI  

INDAH TANPA NARKOBA

INDAH TANPA NARKOBA
Lukisan Karya: Kalyana Widya Cahyani

Gambar di bawah dilukis oleh Kalyana Widya Cahyani, siswi kelas IX SMPN 1 Blora. Lukisan berjudul “Dunia Indah Tanpa Narkoba” ini ingin memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kehidupan yang sehat tanpa menggunakan zat-zat adiktif seperti narkoba dan bahan adiktif lainnya yaitu alkohol dan tembakau akan memberikan masa depan yang indah. Bahwa narkotika dan bahan adiktif lainnya hanya memberikan keindahan semu di dalam kehidupan.

 

INDAH TANPA NARKOBA
Lukisan Karya: Kalyana Widya Cahyani

 

Pelukis remaja ini juga memberikan pesan bahwa penanganan masalah narkotika tidak bisa dilakukan sendirian saja melainkan harus dilakukan secara bersama-sama. Penanganan masalah narkotika secara sendiri-sendiri dan parsial hanya menimbulkan kegagalan dan tidak tercapainya tujuan Indonesia untuk bersih dari narkoba. Memberantas narkoba membutuhkan kebersamaan semua pihak. 

Pesan dalam lukisan ini tentu mengandung kritik karena sampai saat ini penanganan masalah narkotika di Indonesia masih berjalan sendiri-sendiri dan terkesan ego sektoral. Dampaknya, meski berton-ton narkoba berhasil disita oleh aparat penegak hukum namun penyelundupan narkoba ke Indonesia seperti tidak ada habisnya dan tidak ada jeranya.

Pesan lain yang ditonjolkan dalam lukisan tersebut adalah pentingnya peran para pemuka agama, pemuka budaya dan pemuka masyarakat dari semua kalangan (multikulturalisme) untuk berpartisipasi aktif dalam menangani masalah narkotika. Selama ini ada kesan bahwa penanganan masalah narkotika hanya tugas aparat penegak hukum atau pemerintah semata. Seakan-akan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba hanya tugas BNN dan kepolisian saja. 

Padahal, sesungguhnya partisipasi aktif masyarakat justru menjadi kunci dari keberhasilan penanganan masalah narkoba. Misalnya dalam bidang rehabilitasi. Komponen masyarakat bisa mendirikan tempat-tempat rehabilitasi dengan pendekatan keagamaan, kebudayaan maupun kearifan lokal lainnya. Hal ini tentu sangat membantu di tengah minimnya tempat rehabilitasi yang dimiliki oleh pemerintah, khususnya di Jawa Tengah.

Pelukis yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ini memberikan gambaran bahwa seluruh komponen masyarakat, mulai pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, tokoh budaya dan semua sektor harus bersama-sama kompak mengatakan “Stop Narkoba”. Tanpa itu semua rasanya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia susah untuk dituntaskan.

So, mari bersama-sama mengatakan “Stop Narkoba”, “Say No to Drugs” agar dunia ini benar-benar indah tanpa narkoba. Ingat ya, bersama-sama! Bukan sendiri-sendiri. (*)

 

Tentang Penulis : Kunarto Marzuki adalah Kasi Intel Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah

 

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com