Blora, BLORANEWS – Kabar bahagia datang dari keluarga Alenda Primavea Dewi. Salah satu penyandang disabilitas asal Kelurahan Bangkle, Blora. Kini gadis yang biasa di panggil Vea itu kondisinya semakin membaik. Tambah sehat dan terus berjuang untuk sembuh.
Untuk mengetahui kondisi sebenarnya, wartawan bersama Singgih Hartono (Pemerhati Disabilitas, red) datang langsung ke Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Kedatangan rombongan disambut senyum hangat oleh Vea dan sang ayah.
Gimin, ayah Vea mengaku sudah 4 minggu di BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Kedatangannya ini merupakan kali kedua sejak tahun 2020 silam. Disini, Gimin mengaku kondisi anak ketiganya ini semakin membaik.
Suami dari Adin Puji Utami ini menegaskan, pelayanan yang diberikan sangat baik. Setiap hari di terapi. Ada tambahan ilmu untuk belajar dan ada kegiatan kerajinan tangan.
“Setiap hari pukul 08.00-10.30 diterapi, dilanjut pergi ke Perpustakaan untuk belajar sampai pukul 12.00. Berikutnya pukul 13.00 membuat kerajinan hingga pukul 15.00. Setelah itu mandi dan saya terapi sendiri di ruangan,” jelasnya.
Harapannya, kalau pulang Eva bisa berjalan.
“Ini nanti ada operasi lagi. Ototnya mau diperpanjang, supaya tidak bengkok. Kemungkinan Agustus nanti,” imbuhnya.
Pihaknya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Mbah Singgih yang sudah membantu keluarganya. Terutama Vea hingga bisa ke BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta.
“Terima kasih Mbah Singgih. Sudah dibantu. Hari ini juah-jauh ke Surakarta untuk menengok anak saya,” terangnya.
Sementara itu, Vea, dengan senyum manisnya mengaku banyak kegiatan di BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta ini. Mulai terapi, membaca buku dan membuat kerajinan tangan.
“Di Perpus membaca buku matematika,” terangnya.
Singgih Hartono, mantan anggota DPRD Kabupaten Blora ini mengaku, awalnya dia bertemu Vea saat didorong ibunya usai dia pulang dari gudang. Setelah disamperin baru mengetahui kalau Vea merupakan disabilitas. Setelah bercengkrama, ia berkunjung ke rumah keluarga Vea. Singgih merasa iba dan bertekat membantu Vea sekeluarga. Sampai akhirnya bisa ke BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta kembali. Sempat juga memberikan bantuan dan diserahkan langsung kepada keluarga.
“Vea ini hebat. Cerdas. Masa depannya masih cerah,” terangnya.
Diketahui, sejak lahir, Alenda Primavea Dewi dalam kondisi disabilitas. Kedua kakinya mengalami masalah hingga tidak bisa berjalan. Kakinya sudah bertahun-tahun dalam posisi tertekuk, sehingga dibutuhkan berkali-kali pelatihan dan alat bantu agar bisa normal kembali.
Kondisi ini pulalah yang membuat Keinginannya untuk mengenyam pendidikan sempat pupus. Namun kini sudah sekolah kembali. Naik kelas 3 SD. Putri pasangan Adin Puji Utami dan Gimin warga RT 4 RW 1 Kelurahan Bangkle Kecamatan Blora, Kabupaten Blora ini sempat kirim surat kepada Gubernur Jateng Ganjar Pramono. Langsung direspon. Selain itu, dia juga dua kali ini masuk BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Pertama, di tahun 2020 silam selama 7 bulan dan kini sudah 4 Minggu.
Sementara itu, Kepala Seksi BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Rina Setyawati, saat itu menyampaikan, di usia Vea yang masih belia sangat mendukung untuk proses penyembuhan kakinya. Meski demikian, membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk kembali normal.
“Secara medis, kekuatan otot kaki Vea normal. Hanya saja kondisi kakinya kaku akibat kebiasaan duduk yang posisinya tak berubah,” terangnya. (sub)