fbpx

KAPOLRES AKUI TEMBAKAN PETUGAS SEBAGAI PERINGATAN

Berkas pemeriksaan dugaan pemalsuan SK Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan udah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Blora. Sementara berkas Desa Beganjing, Kecamatan Japah sudah dikirim ke kejaksaan.
Kapolres Blora, AKBP Aan Hardiansyah.

Blora – Kapolres Blora mengakui suara tembakan Di dalam video aksi kerusuhan di Desa Prigi, Kecamatan Todanan, Blora merupakan anggotanya. Hal ini dimaksudkan supaya tawuran bisa reda dan kondusif.

“Benar itu suara tembakan dari anggota,” terang Kapolres Blora, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Aan Hardiansyah.

Aan menjelaskan, alasan anggotanya melakukan tembakan di tengah kerumunan masyarakat yang sedang tawuran supaya masyarakat bisa reda dan kondusif.

“Memang itu sebagai langkah dengan memberikan tembakan peringatan ke atas, bahwa di situ ada pihak kepolisian,” katanya.

Untuk anggota yang sempat terkena benda tumpul, Aan menegaskan, kondisinya saat ini baik-baik saja.

“Alhamdulillah, sudah dilakukan penanganan medis, dan yang bersangkutan sudah saya panggil dan ikut pengamanan juga tidak ada masalah memang ada lecet di pelipis pipi kiri,” terang dia.

Sebelumnya, Video kericuhan saat pagelaran musik kembali terjadi di Kecamatan Todanan, Blora kemarin malam. Tepatnya di Desa Prigi. Dalam video berdurasi 0.23 detik tersebut nampak warga berhamburan. Aparat kepolisian nampak menghalau penonton menggunakan pentungan. Sempat juga ada suara tembakan ke udara.

Akibat insiden tersebut, semua bentuk hiburan di wilayah Todanan akhirnya tidak di perbolehkan. Baik orkes dangdut, Solo Orgen maupun campur sari. Semua ditiadakan guna Kamtibmas aman dan kondusif.

Saat ini, pihak kepolisian Resort Blora juga telah melakukan penyelidikan terkait pengeroyokan (Pasal 170, red) dan pengerusakan. Saat ini masih di dalami dan masih dilakukan pemeriksaan terhadap saksi. Termasuk dua kepala desa.

Kepala Desa Prigi, Kecamatan Todanan, Blora, Jais mengaku, kericuhan tersebut memang terjadi di desanya tadi malam. Acara halal bi halal. Yang membuat rusuh orang luar desanya. Sebab warga desa setempat ada di dalam pagar.

“Penonton luar desa kerumunan terus bertengkar,” terangnya.

Dia menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun ada anggota yang terkena batu dan lecet sedikit.

“Kejadian itu saat lagu terakhir. Mau selesai,” tambahnya.

Menurutnya, acara kemarin memang tidak ada ijinnya. Karena pihak kepolisian tidak mengeluarkan ijin keramaian. Saat ini beberapa warganya juga sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.

“Panitia tadi sudah dimintai keterangan di Polsek,” tambahnya.

Sebelumnya, kericuhan seperti ini di wilayah Todanan sudah bukan barang baru. Belum lama ini, juga sempat terjadi hal serupa. Tepatnya di Desa Karanganyar, Todanan, Blora. (Sub).