fbpx

KURANG GREGET, FESITIVAL CERITA DARI BLORA SEPI PENGUNJUNG

Belasan pelajar dari beberapa SMA di Blora mengikuti Talk Show bertajuk Pram dan Sastra, di kompleks Perpustakaan Pataba, Kelurahan Jetis, Blora Kota.

Blora – Meski telah digenjot publikasi besar-besaran, gelaran festival Cerita Dari Blora tetap sepi pengunjung. Untuk menutupi sepinya pengunjung, penyelenggara kegiatan terpaksa mengerahkan pelajar dari SMA terdekat, untuk meramaikan acara tersebut.

“Saya penggemar Pram (Pramoedya). Bagi saya, yang paling penting bisa berkunjung di rumah masa kecil Pram dan dekat dengan karya-karyanya,” ujar pengunjung, Khusnul Fiton (21), mahasiswa, di sela-sela acara tersebut, Rabu (12/08).

 

Belasan pelajar dari beberapa SMA di Blora mengikuti Talk Show bertajuk Pram dan Sastra, di kompleks Perpustakaan Pataba, Kelurahan Jetis, Blora Kota.

 

Menurut mahasiswa asli Bojonegoro ini, jika kegiatan ini dilaksanakan di kotanya, tentu akan lebih meriah. Animo masyarakat setempat tentang sastra dinilai kecil, apalagi, mahasiswa di Blora tidak sebanyak di Bojonegoro.

“Di sini, pengunjungnya yang banyak adalah anak-anak sekolah. Jika diadakan di Bojonegoro pastinya lebih meriah karena banyak mahasiswa di sana. Mungkin aja, Blora kulturnya beda dengan Bojonegoro,” lanjut Fiton.

Berbeda lagi dengan Saiful, pengunjung asli Dringo Todanan ini menilai acara ini sepi, lantaran beberapa hari sebelumnya ada banyak polemik. Salah satunya, terkait adanya beberapa perusahaan yang dinilai merusak lingkungan menjadi sponsor kegiatan.