fbpx

LEBIH DEKAT DENGAN TRADISI LAMPORAN KUNDEN

Tradisi Lamporan di Kelurahan Kunden Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora
Tradisi Lamporan di Kelurahan Kunden Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora

Blora- Tradisi Lamporan di Kelurahan Kunden telah berlangsung turun-temurun setiap bulan Suro. Acara ini diselenggarakan pada Kamis Kliwon, atau menurut perhitungan jawa saat memasuki malam Jumat Legi.

 

Tradisi Lamporan di Kelurahan Kunden Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora
Tradisi Lamporan di Kelurahan Kunden Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora

 

“Kita hanya meneruskan tradisi ini. Sudah berlangsung sejak lama oleh masyarakat Kunden,” terang Lurah Kunden, Umiyati, Kamis (12/09).

Menurut Umiyati, tradisi ini bermula dari kepercayaan masyarakat setempat tentang makhluk gaib berupa cahaya. Konon, dulu di kawasan Kunden Blora banyak terdapat persawahan dan masyarakatnya banyak yang bekerja sebagai petani.

“Nah, bermula dari itu para sesepuh dulu melakukan ritual yang intinya memohon perlindungan untuk keselamatan warga Kunden,” imbuhnya.

Ritual tersebut, berupa pawai keliling desa dengan membawa obor dan diiringi Barongan. Dalam pelaksanaannya, akan dilakukan atraksi menyemburkan api yang dilakukan oleh anak-anak muda Kunden.

Berdasarkan catatan wawancara Bloranews.com dengan salah satu sesepuh Blora, RA Manik Hapsari pada 27 Oktober 2016 lalu, barisan depan Lamporan terdiri atas para Gendruwon, pembawa cemeti, barisan obor, dan baronngan di barisan paling belakang.

Menurut RA Manik Hapsari, Gendruwon melambangkan makhluk halus yang mengganggu desa. Sedangkan pembawa cemeti merupakan wujud menggertak makhluk halus tersebut. Bunyi cemeti yang nyaring akan membuat makhluk halus pengganggu desa lari tunggang langgang.

Kemudian, 40 pemuda pembawa obor melambangkan para anak gembala (bocah angon, jw) dan Barongan merupakan perlambang untuk menolak para pengganggu kembali memasuki desa. (jyk)