Bogor, BLORANEWS – Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) pada tanggal 20-21 Mei 2022 di The Paseban, Bogor Jawa Barat sukses perhelatan akbar yakni gelar Kongres SNKI ke III.
Kongres ke-3 SNKI tersebut mengadakan pemilihan Ketua Umum dan Ketua Umum SNKI periode sebelumnya, Fadli Zon, terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum SNKI Periode 2022–2027.
Kongres ke-3 SNKI dihadiri oleh peserta kongres sebanyak 120 orang perwakilan Paguyuban Keris dari 13 Korwil se-Indonesia dan Perwakilan Korwil Luar Negeri.
Kegiatan Kongres diselenggarakan secara hibrid (secara daring dan luring) dari Jateng. Salah satu delegasi yang hadir adalah dari Paguyuban Tosan Aji Kuntul Ngantuk. Kuntul Ngantuk sendiri merupakan Paguyuban Tosan Aji yang aktif 5 tahun terakhir ini dan diisi oleh para penggerak budaya yang 90% adalah pemuda Blora.
Sekjend SNKI, Empu Basuki (Dosen ISI Solo) juga sangat mengapresiasi pegiat dari Blora, bahkan secara khusus empu Basuki juga memiliki ratusan koleksi pusaka dari Blora.
“Blora sangat banyak pusaka yang masih tersimpan, terutama pusaka dari para pasukan Diponegoro yang menyebar setelah perang Jawa terutama di Blora,” ucapnya.
Ketua Kuntul Ngantuk Blora, Muhammad Habibi berharap, Pemkab Blora ikut dalam pelestarian budaya, sudah ada Perda Cagar Budayanya.
“Selain itu dalam perkembangan industri kreatif, sudah tumbuh banyak empu muda pembuat keris yang handal. Akan sangat menarik kalau Bupati Blora membuat pusaka piandel Blora dari empu kontemporer,” terangnya.
Sidang Kongres dipimpin Ketua SC/Presidium Kongres, yang juga Wakil Ketua Umum SNKI periode 2017–2022, Andi Thaswin Abdullah, yang juga tokoh nasional asal Sulawesi Selatan. Disela–sela kongres, Andi yang juga Wakil Direktur PINBAS MUI Pusat mengatakan bahwa kongres SNKI ini bertujuan untuk memilih Ketua Umum dan alhamdulillah Ketua Umum telah terpilih secara aklamasi.
“Visi misi organisasi selama ini telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan antusiasme peserta untuk menghadiri kongres. SNKI adalah wadah untuk menjaga kearifan lokal, terutama di bidang perkerisan dan UNESCO telah memasukkan keris dalam daftar budaya nonbenda atau intangible culture heritage (ICH),” ujarnya. (Jam).
