Semarang – Pemerintah Kabupaten Blora melakukan kerjasama atau MoU dengan Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta peningkatan daya saing daerah.
Bupati Blora Arief Rohman menjadi pemateri dalam kuliah tamu dan melakukan penandatanganan naskah MoU. Dirinya berharap intervensi dari Unwahas dapat membantu mengembangkan potensi Desa-desa yang ada, sebab dirasa Blora masih banyak Desa miskin.
“Terkait dengan Tridharma perguruan tinggi, kita ingin bersinergi antara Pemkab dengan perguruan tinggi kami punya kewajiban untuk melibatkan kampus-kampus dalam membangun kabupaten Blora,” papar Arief di Gedung Unwahas, Semarang, Selasa (23/11).
Arief menginginkan adanya langkah konkrit antara Pemkab, Unwahas dan Baznas mengintervensi desa yang kategorinya miskin. Ia mengatakan bahwa Blora memiliki berbagai permasalahan seperti kemiskinan, stunting, pendidikan, infrastruktur dan sebagainya.
“Umpamanya nanti ada Kampung Unwahas di sana, kita pilih satu desa yang ada potensinya, kita intervensi, jadi seluruh fakultas disini terlibat disana. Sehingga bisa diurai persoalannya dari berbagai aspek seperti ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya,” tambahnya.
Rektor Unwahas, Mudzakkir Ali menyambut baik adanya penandatanganan MoU antara Unwahas dan Pemkab Blora. Diharapkan juga mahasiswanya dapat berkesempatan untuk berkiprah di dunia usaha, industri dan memajukan masyarakat Blora.
“Kami berharap pertemuan ini bisa menambah wawasan mahasiswa tidak hanya sekedar memotret ilmu dari akademisi tapi bisa mendapatkan ilmu dari politisi, apalagi pejabat dalam hal ini bupati Itu adalah hal yang bagus,” harapnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Bagian Pemerintahan Setda Blora, Ketua Yayasan Wahid Hasyim, Wakil Rektor dan Dekan Unwahas, Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Blora (IMPARA) di Semarang, serta para mahasiswa asli Blora. MoU disiarkan secara daring melalui zoom meeting dan Youtube diikuti oleh para mahasiswa Unwahas. (jam).
