Cepu- Satu demi satu tokoh agama di Kabupaten Blora menyatakan sikap menolak gerakan massa people power. Kali ini, sikap tegas disampaikan pengasuh Pesantren Al Muhammad Cepu, menyusul sikap tegas yang sama oleh MUI dan FKUB Blora.
Pengasuh Pesantren Al Muhammad Cepu, KH Abdul Chalim Mujtaba menyebut, rencana gerakan massa people power dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, terkait Pemilu 2019. Menurutnya, gerakan ini dapat mengacaukan keamanan negara.
“Kalau mengetahui ada indikasi kecurangan Pemilu silahkan melalui mekanisme yang ada. Laporkan saja ke Mahkamah Konstitusi. Gak usahlah macem-macem,” tegas Gus Chalim (sapaan KH Abdul Chalim Mujtaba, red) di Pesantren Al Muhammad, Jalan Blora 151 Wonorejo, Cepu, Rabu (15/05).
Lebih lanjut, dirinya mengingatkan, di bulan Ramadhan ini, seharusnya menjadi momentum semua pihak untuk introspeksi diri. Salah satunya, dengan menerima hasil Pemilu 2019 dengan lapang dada dan hati yang bersih.
“Masalah kalah menang sudah hukum alam. Kita harus menerima dengan legowo dan hati yang bersih. Biar masyarakatnya gak carut marut,”imbuhnya.
Menurut Gus Chalim, sejauh ini kondisi Blora pasca Pemilu 2019 cukup kondusif. Pihaknya berharap, kondisi seperti ini dapat terus dipertahankan, mengingat saat ini di 244 desa se- Kabupaten Blora tengah bersiap menggelar Pilkades Serentak.
“Semoga kondisi Blora dapat terus aman dan kondusi. Jika merasa ada permasalahan, silakan gunakan mekanisme hukum yang ada,” pungkasnya. (Ajr)