fbpx

PROJO BLORA NANTIKAN KUNJUNGAN WAMENDES KE KOTA MUSTIKA

Sekretaris Projo Blora, Suhatmi (depan) bersama Wamendes PDT yang juga Ketum Projo, Budi Arie (belakang)
Sekretaris Projo Blora, Suhatmi (depan) bersama Wamendes PDT yang juga Ketum Projo, Budi Arie (belakang)

Blora- Ketua Relawan Projo, Budi Arie, resmi ditunjuk sebagai Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), mendampingi Menteri Abdul Halim Iskandar oleh Presiden Joko Widodo.

 

Sekretaris Projo Blora, Suhatmi (depan) bersama Wamendes PDT yang juga Ketum Projo, Budi Arie (belakang)
Sekretaris Projo Blora, Suhatmi (depan) bersama Wamendes PDT yang juga Ketum Projo, Budi Arie (belakang)

 

Segera usai dilantik di Istana Kepresidenan pada Jumat (25/10) lalu, Wamendes Budi Arie segera mengungkapkan rencana kerjanya untuk lima tahun ke depan. Yakni, dengan lebih banyak bertugas di luar kantor dan terjun ke desa-desa.

“Saya berharap satu atau dua hari saja di kantor. Sisanya lima atau enam hari di desa-desa seluruh Indonesia. Saya mau bilang pak menteri satu hari saja di kantor, sisanya di desa, kalau perlu tidur di kampung-kampung,” katanya, seperti dikutip Tempo.co

Rencana Budi Arie yang akan lebih banyak bertugas di lapangan ini segera disambut antusias Relawan Projo Blora. Pasalnya, kerap kali, Blora yang terletak di perbatasan Jateng-Jatim ini luput dari perhatian pemerintah pusat.

“Blora bisa dikatakan tertinggal dari daerah tetangga. Dalam banyak hal, pembangunan di desanya, maupun pemerataan infrastruktur. Kalau Pak Wamendes berkunjung di Blora nanti, pasti akan tau seperti apa pembangunan di sini,” kata Sekretaris Projo Blora, Suhatmi, Senin (28/10).

Lebih lanjut, Suhatmi  juga menyambut baik gagasan Budi Arie untuk menggandeng relawan Projo di daerah sebagai petugas pendamping desa. Gagasan ini cukup realistis, pasalnya tidak sedikit relawan Projo yang sebelumnya telah banyak berkiprah di desa.

“Relawan Projo banyak yang sebelumnya banyak berkiprah di desa. Jadi, bisa dibilang para relawan ini telah menguasai skill pembangunan desa. Gagasan ini inovatif,” pungkasnya. (jyk)