fbpx

PUSARAN EKONOMI TUK BUNTUNG

Tuk Buntung merupakan salah satu pusat keramaian yang ada di wilayah Cepu, Kabupaten Blora. Benar adanya jika pusat keramaian menjadi pusaran ekonomi bagi masyarakat untuk mengais rezeki.
Taman Tuk Buntung Cepu, Kabupaten Blora.

Cepu, BLORANEWS – Tuk Buntung merupakan salah satu pusat keramaian yang ada di wilayah Cepu, Kabupaten Blora. Benar adanya jika pusat keramaian menjadi pusaran ekonomi bagi masyarakat untuk mengais rezeki.

Lokasi Tuk Buntung yang sangat strategis ini banyak menarik wisatawan. Keberadaannya pula diuntungkan dengan letaknya yang dekat dengan perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur.

Taman Seribu Lampu, Stasiun Besar Kereta Api Cepu, beberapa sekolah, hotel dan sejumlah tempat strategis lainnya menyelimuti Tuk Buntung. Informasinya bakal dikoneksikan dengan Stasiun Kereta Api Cepu. Ditata dan dikembangkan.

Sesuatu menarik Bloranews temukan ketika meninjau Taman Tuk Buntung. Ada jam-jam tertentu yang membuat taman serasa hidup sepanjang hari. Misalnya pagi hari Tuk Buntung dihiasi dengan genre pangan. Baik makanan manusia sampai makanan hewan. Misalnya banyak penjual nasi pecel, rawon, asem-asem serta jajanan ringan dan berat sampai pada makanan hewan seperti pur burung, ayam dan ragam lainnya.

Masuk pada sore hari, kira-kira matahari menerikkan panas di punggung, tenda-tenda mulai tersusun, angkringan, warung kopi pun buka untuk menyeduhkan kopi kepada pelanggan. Deretan dokar berjejer rapi menanti pengunjung.

Gemerlap dengan segala persoalan terjawab saat menjumpai beberapa orang yang berada di wilayah itu. Tuk Buntung menjadi tempat rekomended ternyata masih mendapat koreksi dari manusia yang berlalu lalang disekitarnya.

Salah seorang penjual kopi, Nasih menyaksikan bahwa ia menjumpai penjual makanan dan minuman. Termasuk orang yang berbisnis dengan konsep angkringan juga banyak.

“Sini lomba manuk (burung) sering, mas. Kadang seminggu dia kali. Warung juga banyak. Termasuk posko catur di depan stasiun. Mulai orang becak, hanya sekadar ngopi, menunggu jadwal kereta, ojek semua sering main catur,” ucapnya saat ditemui di warungnya, Minggu (17/7) sore.

Saat ditanya potensi kecelakaan, menurutnya sangat minim, karena jalan di Tuk Buntung satu arah. Dia merasa terbantu dengan adanya Tuk Buntung karena sangat membuka lapangan pekerjaan. Seperti warung, angkringan, toko, persewaan mainan, parkir.

“Intinya Tuk Buntung ini menjadi pelepas lelah dari aktivitas sehari. Pengunjung ada yang dari kalangan pekerja, karyawan hingga orang awam yang hanya nongkrong tipis-tipis. Tuk Buntung punya tawaran tersendiri lah,” ucapnya.

Jano, salah seorang yang berada di area Tuk Buntung menilai, memang tempat ini menarik dan menjadi salah satu tempat pilihan masyarakat, namun ada beberapa yang belum terpenuhi.

“Sini belum ada perpustakaan yang dibuka untuk umum. Tempat parkir sempit, kurang mewadahi. Kalau parkir banyak yang memakan jalan. Banyak pengemis, pengamen juga. WC umum tidak ada. Tempat ibadah juga belum ada, mas. Ada tapi masuk pemukiman warga,” keluhnya.

Selain itu, di area Tuk Buntung Cepu banyak sekali kuliner yang memiliki ciri khas tersendiri, memiliki nilai jual. Ia menyontohkan kuliner wingko yang terkenal dari wilayah Babat, Lamongan, Jawa Timur. Wingko di Cepu memiliki ciri tersendiri.

“Banyak jajanan wingko. Enak banget wingkonya. Dulu ada orang sini belajar dari Babat (Lamongan, Jatim) kemudian kembali di sini dan membuat sendiri. Sangat terkenal banget. Wingko Cepu khas. Dia menemukan karakternya sendiri. Kalau saya rasakan, enak yang di sini daripada yang dari Babat,” katanya.

Sebagai informasi, Stasiun Besar Kereta Api (KA) Cepu akan dihubungkan dengan Kawasan Tuk Buntung. Rencananya bakal ditata dan dikembangkan sehingga Stasiun KA Cepu dan Tuk Buntung bisa terkoneksi.

PT. KAI Daop 4 Semarang dan Pemkab Blora telah melakukan penandatanganan kerjasama penataan stasiun tersebut, di Kantor PT. KAI Daop 4 Semarang, Kamis (14/7) kemarin. Pengembangan ini dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang.

Bupati Blora, Arief Rohman berpendapat, kereta api merupakan moda transportasi andalan yang nyaman dan tepat waktu. Sehingga kenyamanan penumpang harus diutamakan. Cepu akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Jawa Tengah.

“Pemkab siap mendukung pengembangan stasiun Cepu ini dan mendorong optimalisasi aset PT. KAI agar dapat ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kami ingin penataan stasiun Cepu bisa terkoneksi dengan Kawasan Tuk Buntung. Sehingga bisa terhubung dan menjadi area publik masyarakat,” ucapnya.

Bupati Arief juga mengusulkan pengkajian reaktivasi jalur rel kereta api yang ada di Kabupaten Blora, baik jalur Blora-Purwodadi, maupun Blora-Rembang. Ia menilai banyak masyarakat yang berharap jalur tersebut bisa diaktifkan kembali. (Jam).