fbpx

RASA NIKMAT KOPI SANTEN JEPANGREJO

Sudah tidak asing terdengar ditelinga kalian dengan nama kopi santen, atau mungkin kalian pernah menyeruputnya. Sungguh disayangkan ketika kalian berada di Kabupaten Blora tidak mampir merasakan nikmat kopi santen yang legendaris di ujung timur Jawa Tengah.
Warung Kopi Santen Jepangrejo, Blora.

Blora – Sudah tidak asing terdengar ditelinga kalian dengan nama kopi santen, atau mungkin kalian pernah menyeruputnya. Sungguh disayangkan ketika kalian berada di Kabupaten Blora tidak mampir merasakan nikmat kopi santen yang legendaris di ujung timur Jawa Tengah.

Kopi santen terlokasi di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, tidak jauh, hanya berjarak kira-kira 6,5 km dari Blora Kota dan butuh waktu tempuh 15 menitan. Kopi santen selain menyajikan rasa yang berkualitas juga menyuguhkan aroma yang khas.

Walaupun berdekatan dengan jantung kota, jika mengunjungi warung kopi santen akan disambut dengan deretan pohon jati yang berjejer-jejer serta jalan sangat memprihatinkan, konon katanya akan diperbaiki.

Sesampainya di lokasi, kalian tidak akan merasa sendiri, hampir setiap hari warung kopi santen selalu ramai pengunjung. Setelah memarkirkan kendaraan, pelayan senantiasa menyapa dan menyodorkan menu terbaiknya.

Pada kali ini saya, jurnalis Bloranews berkesempatan berbincang dengan pengelola warung kopi santen. Warga setempat menyebutnya “Kopi Santen Mbah Sakijah”. Mbah Sakijah sebagai pemilik warung kopi santen pertama kali sudah ada sejak tahun 1980an sampai saat ini sudah menelurkan tiga generasi.

Pemilik Kopi Santen Mbah Sakijah, Rokhim menemani saya merasakan nikmatnya kopi santen juga menceritakan asal-mula berdirinya usaha kuliner yang hingga kini banyak dikenal oleh masyarakat luas baik Blora maupun luar Blora.

Kopi santen ini awal mulanya Mbah Sakijah menemukan sekitar tahun ‘80an secara tidak sengaja. Rokhim merupakan generasi ke tiga bercerita, pas Mbah Sakijah masak sayur, santannya kelebihan dan dicoba dicampurkan ke kopi.

“Mbah Sakijah itu masak sayur pakai santan, nah santennya itu lebih, kebetulan Mbah Sakijah itu kan jualan kopi kothok terus dia mencoba mencampur dengan santen terus dicoba disajikan ke suami ternyata rasanya enak dan nikmat, terus dikasih ke tetangga, terus tanggapan tetangga juga bagus akhirnya dijual sampai sekarang ini,” terangnya, Sabtu (05/03).

Sedari awal sampai sekarang kopi santen ramai pengunjung dari berbagai masyarakat lokal maupun luar kota. Guna menjaga pelanggan agar tidak jenuh, pemilik warung kerap melakukan berbagai inovasi-inovasi seperti penambahan ruang nongkrong dan tambahan menu.

Ada yang hampir lupa. Bagi kalian nih yang tiap hari pemburu wifi, jangan takut atau khawatir di sana terdapat fasilitas wifi juga. Jangan ragu juga untuk meluapkan emosi dengan bernyanyi sambil menikmati kopi dan hidangan pendukung, tapi bawa gitar atau alat musik sendiri ya.

Kalian pasti bertanya kenapa bisa ramai? Apa rahasianya? Memang warung ini ramai sejak zaman dulu. Dari cerita pemilik warung, kopi santen memiliki ciri khas tersendiri dari kebanyakan warung kopi di tempat yang lain. Bahan pembuatan kopi santen terbuat dari kopi arabika atau kopi robusta dicampur dengan air santan kelapa.

“Aroma kopinya beda karena dicampur dengan santen, dan kopinya ini kan kopi murni. Paling ya rasanya gurih, beda dari kopi-kopi lainnya,” katanya.

Untuk mendapatkan satu porsi kopi santan, anda hanya perlu menunggu lima belas menit. Kopi santan dibuat dengan prosedur khusus yang diwariskan sejak puluhan tahun silam. Dimulai dengan menyangrai kopi yang telah dipilih biji-biji kopi ini di sangrai kemudian digiling sehingga menjadi bubuk kopi yang siap diracik.

Santan dipersiapkan seketika mendapatkan pesanan, jadi santan yang digunakan adalah santan segar yang baru diperas dari kelapa terbaik. Diperoleh dengan memilih kelapa yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Santan ini kemudian di racik dengan cara khusus yang diajarkan oleh leluhur. Sebuah prosedur ratusan tahun yang dijaga sedemikian rupa sehingga tidak merubah rasa kopi santan khas Jepangrejo.

Dalam sehari, warung kopi santen tersebut mampu menghabiskan 10 kilogram kopi untuk disajikan menjadi minuman kopi yang disajikan di gelas-gelas. Untuk segelas kopi santen dijual seharga 5.000 rupiah.

“Mengenai kopi yang terjual ada kira-kira ratusan gelas bahkan sempat menyentuh angka seribu gelas. Untuk omzet kita enggak tahu, soalnya kan bagi kita yang penting cukup, uang itu muter untuk belanja terus, dari harga kan sangat murah, per gelas Rp 5.000. Sehingga untuk bayar orang dan belanja juga hampir habis,” jelas dia yang sudah memiliki 9 karyawan tersebut.

Selain menyediakan kopi sebagai menu utamanya, warung kopi santen tersebut juga memberikan peluang bagi tetangga sekitar untuk menghidupkan roda perekonomian. Setidaknya, lebih dari 15 warga yang menitipkan jajanannya agar mendapatkan penghasilan di warung kopi tersebut.

Jajanan yang disajikan pun beragam, seperti walang goreng, cenil, tahu bakso, kerupuk, risoles, telur puyuh, kacang goreng, arem-arem, hingga rujak. Di tengah kemajuan zaman yang pesat ini, ragam jajanan yang disajikan pun jajanan desa.

“Memang kita di desa, jadi jajanannya ya jajanan desa, bukan jajanan kota. Kalau jajanan kota kan orang ngopi kayaknya bosan harganya mahal. Kalau di sini kan jajannya, jajanan desa jadi kopinya murah, jajannya juga murah,” ujar dia.

Seperti dikatakan di awal tadi, akses jalan menuju Warung Kopi Santen Mbah Sakijah terbilang rusak parah. Kondisi jalan memprihatinkan ini memerlukan perhatian dari Pemerintah Kabupaten karena merupakan jalan kabupaten.

Sebagai salah satu Icon Blora, jalan menuju kopi santen banyak dikeluhkan masyarakat, hendak menikmati sesruput kopi saja mesti menikmati jalan rusak dulu. Jangan sampai minat menikmati kopi kandas karena jalan yang bobrok.

Belum lagi ketika musim hujan, sejumlah ruas jalan seperti kolam kecil selalu terisi air, sangat licin dan berbahaya bagi kendaraan yang melintas. Disadari atau tidak, nama kopi santen juga mampu mempromosikan nama Blora juga.

“Kalau respons pemerintah sangat bagus, sangat mendukung UMKM semuanya. Harapan untuk pemerintah ya dikasih fasilitas jalan yang memadai,” keluh Rokhim.

Berbagai cara untuk menikmati kopi yang istimewa, warung bersuasana akrab itu menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Pilih waktu dan momen pas untuk menikmati kopi santan. Dalam warung kalian diberikan opsi di dalam warung dan luar warung, termasuk memilih nongkrong di kursi atau bergelar tikar.

Tentukan cara kalian menikmati kopi santan bersama teman, kerabat, keluarga, pacar dan temukan inspirasi yang berlalu-lalang. Akan sangat menarik menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tercinta menikmati citarasa kopi santan khas Blora. (Jam).

Verified by MonsterInsights