TANGGAPI POLEMIK PERADES, KETUA PMII BAMBURUNCING: BUPATI GAGAP CIPTAKAN WILAYAH KONDUSIF

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blora, Arief Rohman dan Tri Yuli Styowati mempunyai visi Sesarengan mBangun Blora Unggul dan Berdaya Saing dalam membangun Blora selama satu periode kedepan.
Ketua Komisariat PMII Bamburuncing Blora, Muhammad Afifun Najib

Blora- Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blora, Arief Rohman dan Tri Yuli Styowati mempunyai visi Sesarengan mBangun Blora Unggul dan Berdaya Saing dalam membangun Blora selama satu periode kedepan.

Penjabaran visi tersebut terurai dalam Misi yang dibagi menjadi lima poin. Dan salah satu poin yang dijanjikan ialah Menciptakan Kondisi Wilayah yang Kondusif, tercantum dalam Misi poin empat yang diunggah di laman resmi Pemkab Blora.

Menyoal janji tersebut, Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bambu Runcing Blora, Muhammad Afifun Najib berujar bahwa Blora hari ini sarat dengan polemik.

“Salah satu misi Bupati ialah Menciptakan Kondisi Wilayah yang Kondusif, hal itu diterangkan dan diunggah di laman resmi Pemkab Blora. Namun ketika kita menilik situasi terkini Kabupaten Blora, kondisinya malah terbalik. Blora hari ini bisa dikatakan rawan akan polemik, dan yang paling hype ialah polemik pengisian Perades yang sampai hari ini masih menjadi perdebatan,” ujarnya ditemui Bloranews, Sabtu (8/1).

Ia juga menyampaikan, polemik pengisian Perades yang berlarut menunjukkan bahwa Bupati lamban dalam menepati janjinya.

“Non-kondusifitas wilayah berupa gelombang aksi yang kemarin terjadi merupakan dampak dari polemik pengisian Perades yang tak berkesudahan. Kondisi tersebut mengisyaratkan kalau Bupati gagap dalam merealisir janjinya, yakni Menciptakan Wilayah yang Kondusif,” tegasnya.

Terakhir, Ketua PMII Bamburuncing yang hari ini kuliah di STAI Khozinatul Ulum Blora itu berharap, Rekrutmen Perades bisa dijalankan secara ideal dan transparan.

“Saya selaku Kader PMII dan Mahasiswa hanya berharap polemik ini bisa segera terselesaikan dan rekrutmen Perades bisa dijalankan secara Ideal dan Transparan, jauh dari kasus jual beli jabatan,” Pungkasnya. (Kin).