Blora – Setelah ramai di media sosial, Video Bupati sedang menyanyi pada acara hajatan di desa Pilang Kecamatan Randublatung. Bupati Blora, Djoko Nugroho melalui salah satu stasiun tv swasta Metrotv menyampaikan permintaan maaf jika dianggap lalai dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Saya minta maaf pada semua warga Blora, kalo mungkin saya dianggap salah, pada saat sambutan saya lepas masker saya saku kemudian saya sambutan. Setelah sambutan saya disuruh nyumbang lagu, maka saya tadi minta maaf jika saya dianggap salah. Karena sebelumnya saya justru datang pengen ngecek dan pengen memberi edukasi tentang protokol kesehatan” jelasnya.
Sebelumnya, ramai beredar video orang nomor satu di Kabupaten Blora tersebut bernyanyi dan berjoget tanpa mengenakan masker.
Dalam video, Bupati tengah bernyanyi bersama seorang perempuan berseragam ASN dan dua perempuan lainnya dengan baju dress, beberapa orang lain tampak berdiri menikmati nyanyian seraya bergoyang, di tengah asyik bernyanyi, Bupati mengajak serta para tamu yang hadir untuk mengikuti alunan lagu dengan judul Tatu dengan diiringi musik dangdut tersebut.
“Ayo lagi yo, yang keras yo,” ajak Bupati dalam video tersebut.
Ketua DPRD Blora, Dasum merespon terkait viralnya video tersebut, sebagai pemimpin harus memberi contoh mematuhi protokol kesehatan. (13/10)
“Kita harus mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak cuci tangan dan pakai masker sebagai stakeholder kita harus memberikan contoh” jelasnya. (13/10)
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah seperti dikutip detik(dot)com mengingatkan agar para pemimpin daerah tidak memberi contoh yang buruk.
“Jangan kasih contoh yang buruk lah, untuk seluruh pemimpin. Kita ini butuh contoh, butuh teladan, butuh narasi positif. Kalau kemudian elite tidak berikan contoh, ya rusak,” jelas Ganjar. (13/10)
Ditanya terkait sanksi, Ganjar bicara soal rasa malu.
“Karena bupati, suruh sanksi diri sendiri aja. Kalau saya sudah malu,” tandasnya. (Jyk)