fbpx
OPINI  

VIRUS FASHION MEWABAH KE DAERAH

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Laksana virus corona yang dengan cepat menyebar dan menginfeksi orang-orang. Ternyata fashion juga mampu memberikan dampak yang demikian. 

Semua berawal karena keviralan dari Citayam Fashion Week (CFW) di Jakarta yang kemudian merambah ke daerah-daerah lain.

Heboh, karena CFW orang-orang tumpah ruah di jalanan, berlenggak-lenggok di trotoar. Mulai dari remaja, artis bahkan pejabat daerah mengadu pakaian dan gaya mereka yang cetar membahana. Menambah kemacetan Jakarta yang sudah terkenal dengan kemacetannya.

Kota Pahlawan Surabaya selanjutnya mengikuti keviralan ini dengan Tunjungan Fashion Weeknya. Seolah tak mau ketinggalan, kota Blora juga hendak melaksanakan ajang serupa yang infonya akan digelar di salah satu lapangan di Blora.

Ironi di negeri ini, mengapa hal seperti CFW cepat sekali mewabah dan ditiru, namun untuk hal yang lain, sulit dan bahkan enggan untuk dilirik. Sebut saja contoh gerakan mengaji di malioboro, Jogja pada tanggal 31 maret 2022.

Sama-sama viral, tapi mengapa gerakan mengaji tersebut tidak cepat ditiru di daerah-daerah lain seperti CFW.

Semua tidak lepas dari pola pikir generasi saat ini yang lebih tertarik dengan hal-hal yang kebarat-baratan, fashion salah satunya. 

Gaya berpakaian mereka cenderung berkiblat pada mode barat. Baju minim bahan dan berlubang-lubang justru banyak diminati anak-anak muda. 

Tak memandang lagi nampak aurat dan norma kesopanan. Bahkan meskipun dengan model dan harga yang tak masuk akal, mereka berlomba membeli pakaian berlubang yang sedang viral.

Kebebasan ala barat dipeluk erat, sementara aturan ketimuran semakin memudar. Itu yang nampaknya terjadi pada remaja masa kini. Apakah hal itu yang kita inginkan?

Mari bersama-sama, sebagai orang tua, guru, dan masyarakat, mengajak remaja-remaja kita untuk memikirkan kembali, untuk apa kehidupan ini ada dan bagaimana cara menjalaninya dengan benar. Tak hanya mengajari sekedar teori namun juga menjadi teladan dari apa yang diajarkan.

Hidup tidak hanya untuk bersenang-senang, namun hidup adalah kesempatan untuk berbuat baik dan mengumpulkan pundi-pundi pahala sebagai bekal di dunia berikutnya.

Tentang penulis, Arimbi merupakan seorang ibu rumah tangga. Ia berusia 38 tahun. Saat ini tinggal di Jalan Jendral Sudirman No. 131, Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com

Verified by MonsterInsights