fbpx

WARGA TANGGEL BELAJAR MEMBATIK DARI BAHAN ALAM

Sejumlah warga yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) Rajawali Desa Tenggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora mengikuti pelatihan membatik dari bahan alam.
Ibu-ibu TP PKK dan PIK-R Rajawali Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora membuat batik dari bahan alam dengan metode eco print.

Randublatung, BLORANEWS – Sejumlah warga yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Rajawali Desa Tenggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora mengikuti pelatihan membatik dari bahan alam.

Agenda tersebut diinisiasi oleh Perpustakaan Jalanan (Perpusjal) Dope, masuk dalam rangkaian acara Sambang Sambung Sumbang Deso. Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat sejumlah rangkaian kegiatan diantaranya; membaca, mewarnai, permainan tradisional, workshop eco print dan tie die. Juga ada dongeng anak.

Founder Perpusjal Dope, Nanang Apri Prasetyo mengungkapkan, pelatihan membatik ini menggunakan metode eco print, batik dari pewarna alam. Menggunakan dedaunan, buah atau umbi-umbian. Untuk membuat tidak sulit, bahan juga murah meriah karena tersedia oleh alam.

“Membantu pemberdayaan masyarakat dengan mengasih pelatihan pada ibu-ibu dan remaja untuk kegiatan yang positif. Kalau kekurangan menggunakan metode tumbuk-tumbuk atau pukul-pukul ini warna lebih soft. Untuk kelebihan ini sangat mudah dalam pembuatannya,” ungkapnya, Minggu (22/5).

Sebagai peralatan menggunakan sendok, palu karet atau sejenisnya. Sedangkan bahan pakai plastik, daun, kain kafan, tawas (pengikat warna). Cara membuat, kain dikasih daun, ditutup plastik kemudian di pukul-pukul pakai sendok. Sampai motif daun terlihat. 30 menit kemudian dicelupkan ke air trawas. Setelah kering, cuci pakai air sabun. Jadi.

Salah seorang anggota TP PKK, Ida Juliana sangat senang dengan kegiatan ini, sangat bermanfaat. Ia berharap, PIK-R Rajawali dan ibu-ibu PKK bisa mengembangkan potensi batik eco print. Semoga juga bisa dapat membuka penghasilan bagi masyarakat desa.

“Menurut saya batik eco print adalah batik yang menarik, motif yang dihasilkan lebih kontemporer dibanding batik yang lain. Bahannya pun lebih mudah didapat. Di desa Tanggel banyak sekali pohon jati yang daunnya pun bisa digunakan untuk membuat batik eco print. Tidak usah diragukan lagi, karena daun pohon jati ini adalah warna alam yang baik,” terangnya.

Untuk diketahui, Desa Tanggel cukup dikenal dengan jeruk dan goa pawon. Desa yang jaraknya 33 km dari Kabupaten Blora ini memiliki 14 dusun. Data dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2021 ada 5068 penduduk, 1787 kepala keluarga. Kemudian, di Dusun Jeruksewu, Tanggel arus listrik masih mengambil dari Dusun Alasmalang, Desa Pengkol jagong, Kecamatan Jati, Blora. (Jam). 

Verified by MonsterInsights