fbpx

ANGKA STUNTING TURUN 10,17 PERSEN

Ilutrasi
Ilustrasi Berdesa.com.

Semarang, BLORANEWS – Angka stunting di Kabupaten Blora berhasil turun. Tak tanggung-tanggung, penurunan hingga 10,17 persen. Dari sebelumnya, tahun 2019 sebesar 31,67 persen kini menjadi 21,5 persen.

Hal ini disampaikan Bupati Arief Rohman saat mengisi Orasi Ilmiah dalam acara Wisuda ke-107 Pendidikan Ahli Madya Kesehatan, Sarjana Terapan Kesehatan, Sarjana Terapan Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang Tahun 2022 di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022). Menurutnya, Kabupaten Blora merupakan salah satu kabupaten lokus stunting di Jawa Tengah. Pada tahun 2022 di Blora terdapat 34 desa/kel yang ditetapkan menjadi prioritas/lokus stunting.

“Kabupaten Blora tahun 2019 sebesar 31,67 persen dan pada tahun 2021, alhamdulillah mengalami penurunan sebesar 10,17 persen menjadi sebesar 21,5 persen,” jelasnya.

Untuk menuju Blora New Zero Stunting, Pemkab Blora juga memiliki berbagai program inovasi-inovasi. Termasuk sinergi dengan program dari dinas-dinas yang ada.

Untuk itu, Bupati Blora Arief Rohman, mengajak Poltekkes Kemenkes RI Semarang untuk turut serta membantu Pemerintah Kabupaten Blora dalam mengurai berbagai permasalahan yang ada di Blora. Mulai kemiskinan, stunting, dan sebagainya.

“Kita tidak bisa menyelesaikan sendiri, oleh karena itu, Pemkab Blora mengajak kepada semua stakeholder khususnya perguruan tinggi yang salah satunya Poltekkes Kemenkes Semarang untuk membantu kami. Dimana dengan mengedepankan Tridarma Perguruan Tinggi diharapkan dapat bekerjasama dengan Pemkab Blora untuk mengurangi permasalahan yang ada,” harap Bupati Arief Rohman dihadapan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Arianti Anaya, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jateng, Yunita Dyah Suminar, Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, Marsum, dan Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edi Wdayat. (sub)

Verified by MonsterInsights