fbpx

WAJAH BUDAYA KOTA MUSTIKA : APATISME GENERASI MUDA DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

PATABA, Kampung samin dan mahameru
Tempat-tempat budaya dan sejarah di Kabupaten Blora
PATABA, Kampung samin dan mahameru
Tempat-tempat budaya dan sejarah di Kabupaten Blora

Blora (19.07.2016) Siapa tidak kenal Pramoedya Ananta Toer ? Tokoh kelahiran Blora ini dalam dunia literasi di tanah air memiliki reputasi sebagai penulis kiri. Bersama dengan Mas Marcokartodikromo dan Tirto Adi Soerjo, Pram memperkenalkan perjuangan melalui tradisi menulis kepada para intelektual di tanah air. Karya-karya tiga penulis Blora tersebut menjadi masterpiece di dunia literasi nasional.

Saminisme sebagai laku mewarnai khazanah kekayaan budaya nusantara. Kesetiaan para penganut laku samin dalam berbicara jujur dan apa adanya menarik perhatian masyarakat nasional, bahkan internasional. Perlawanan menentang dominasi kolonialisme dan arogansi penguasa dengan tidak menggunakan kekerasan merupakan wajah baru dari penerjemahan ide-ide kedaulatan rakyat. Secara ritual maupun praktikal, laku samin merupakan salah satu kekayaan Blora yang tak lekang ditelan jaman.

Mahameru Blora dengan koleksi relik dan artefak bersejarah menjadi satu-satunya museum di Kota Mustika. Koleksi Museum Mahameru Blora meliputi benda-benda pra sejarah, peninggalan jaman kerajaan Hindu-Budha sampai Pajang, senjata masa perjuangan kemerdekaan dan peninggalan lain yang tidak ternilai harganya. Dengan kata lain, Museum Mahameru merupakan lorong waktu untuk mengenal sejarah Kota Mustika dari masa ke masa.

Bagi generasi penerus, penting kiranya untuk mengenal kekayaan budaya dan sejarah kampung halamannya. Sayangnya, kuatnya pengaruh globalisasi dan hedonisme membuat perhatian para generasi penerus teralihkan menuju berbagai hal yang beraroma ke-kini-an, sehingga tidak banyak yang tertarik kepada peninggalan bersejarah di masa silam.

Pemerintah kabupaten Blora tidak boleh tinggal diam. Mengembalikan citra Blora sebagai kota budaya dan pengetahuan mendesak untuk dilakukan. Sebagai sarana menyelamatkan generasi hari ini dari keterasingan budaya, juga mengenalkan wajah sebenarnya Kota Blora di kancah nasional.

Penulis        : Dawamun Niam A.

Foto            : Blora news

Catatan      : Penulis adalah putra pribumi Blora yang saat ini sedang menyelesaikan studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Baca Juga : 

Pelayanan Masyarakat Dan Pembengkakan Gaji PNS

PEKAN TERAKHIR RAMADHAN DI BLORA : RAGAM WAJAH KEMISKINAN

LEBIH DEKAT DENGAN KOTA MINYAK : CEPU KOTA PERDAGANGAN ABAD XVI – XVII