fbpx

DINAS KESEHATAN PASTIKAN BLORA NIHIL DIFTERI

Penyakit Difteri disebabkan oleh Bakteri Corynebacterium diphtheriae.

Blora – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Blora Henny Indriyanti memastikan Kabupaten Blora tidak terdapat kasus Difteri. Untuk mencegah adanya penderita Difteri, Dinkes menyiapkan program imunisasi massal.

“Kami perlu tekankan lagi, sampai saat ini Blora nihil dan  aman dari difteri, untuk pencegahan  harus ikut imunisasi secara menyuruh,” jelas Henny Indriyanti seperti dikutip wawasan.co, Jumat (22/12).

 

Penyakit Difteri disebabkan oleh Bakteri Corynebacterium diphtheriae.

 

Seperti diketahui, baru-baru ini berkembang isu tentang dua orang anak, masing-masing dari Desa Sendangrejo dan Kelurahan Kedungjenar Blora Kota terjangkit Difteri.

Dalam kabar yang berkembang melalui pesan siaran (broadcast) Whatsapp Grup itu, salah satu dari anak tersebut meninggal dunia akibat penyakit yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan ini.

Dikutip dari aladokter.com, penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. ada beberapa cara penyebaran bakteri tersebut.

Diantaranya, terhirup percikan ludah saat penderita bersin atau batuk. Bakteri juga dapat masuk ke dalam tubuh penderita melalui barang (benda) yang telah terkontaminasi bakteri seperti mainan atau handuk. Selain itu, bakteri Difteri masuk melalui sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) pada kulit penderita.

Gejala Difteri muncul dalam rentang waktu 2 – 5 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Beberapa gejala tersebut, diantaranya terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam dan menggigil, sakit tenggorokan dan suara serak, sulit bernafas, pembengkakan kelenjar limfe pada leher, lemas, pilek yang awalnya cair menjadi kental dan kadang bercampur darah.

Sebagai informasi, sampai hari ini (23/12), di Kabupaten Garut Jawa Barat penyakit Difteri telah menyerang 12 orang dan salah satunya meninggal akibat penyakit tersebut.

Di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, delapan orang diduga (suspect) terjangkit penyakit Difteri, lima diantaranya masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Sekarwangi-Cibadak.

Akibatnya, dua kabupaten tersebut, Garut dan Sukabumi menetapkan peristiwa ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Reporter : Niam Jamil