Blora- Ratusan pedagang Pasar Induk Blora menggelar istighotsah di pelataran pasar tersebut. Langkah ini mereka lakukan, sebagai wujud penolakan atas rencana Pemkab setempat yang akan memindahkan pasar menuju lokasi baru.
Rencananya, para pedagang di Pasar Induk Blora akan dipindahkan ke kawasan Pasar Rakyat Sido Makmur yang terletak di jalan raya Blora-Randublatung KM-2,6 kawasan Gabus, Kecamatan Kota Blora pada awal 2019 mendatang.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Induk Blora, Tarwa Saladin mengatakan, sejak awal para pedagang memang menolak direkolasi. Tampaknya, pemerintah menutup telinga terhadap aspirasi para pedagang ini.

“Ini acaranya mauludan, dan istighotsah. Sejak awal, kami para pedagang kepinginnya pasar hanya direnovasi saja, tidak direlokasi. Jadi, kita berdoa supaya harapan kita dikabulkan Yang Maha Kuasa,” jelas Saladin, Senin (12/11).
Tak hanya dengan istighotsah, Saladin juga menambahkan, selanjutnya akan berlangsung doa bersama di Makam Sunan Pojok untuk berwashilah (berdoa) agar mereka tetap dapat berdagang di Pasar Induk Blora saat ini.
Hingga berita ini diturunkan, Bloranews.com masih mencoba menghubungi Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Dindagkop UKM) Blora Maskur, untuk mendapatkan tanggapan pemerintah terkait penolakan ini.
Sebagai informasi, pembangunan pasar Sido Makmur di Jalan MR Iskandar, Blora baru mencapai 60 Persen, dan ditargetkan selesai pada 15 Desember mendatang. Pembangunan dimulai pada 2016 dengan langkah pemadatan lahan.

Kemudian pada 2017 dibangun dua dari rencana empat blok. Tahun ini dibangun satu Blok C. Anggarannya mencapai Rp 18 miliar. Di Pasar Rakyat itu telah dibangun sekitar 300 kios, dan los baru yang bisa menampung sekitar 1.500 orang
Pemkab dalam berbagai kesempatan, memastikan akan mengutamakan pedagang lama. Dengan syarat telah memiliki berkas kepemilikan. Untuk pedagang baru juga akan diakomodir usai pedagang lama terserap semua. (hud)