fbpx

KADIN PMD: HP KADES KENTONG DISITA POLISI

Penyebab penjemputan Tiga warga Blora oleh polisi hingga saat ini masih misteri. Beredar kabar mereka ditangkap karena dugaan pemerasan. foto Ketiganya dengan memakai kaos tahanan sudah tersebar. Ketiga warga tersebut adalah Sugeng, Guntur dan Siswanto.
Kediaman Kades Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Blora, BLORANEWS – Penyebab penjemputan Tiga warga Blora oleh polisi hingga saat ini masih misteri. Beredar kabar mereka ditangkap karena dugaan pemerasan. foto Ketiganya dengan memakai kaos tahanan sudah tersebar. Ketiga warga tersebut adalah Sugeng, Guntur dan Siswanto.

Kepala Dinas PMD Blora Yayuk mengaku belum tahu pasti kronologi penangkapan 3 warga Blora yang menyeret nama Kades Kentong, Kecamatan Cepu belum lama ini.

“Soal Kentong saya belum ketemu. HP belum aktif sampai saat ini. Saya tahu malah dari media. HP belum aktif. Makanya saya mau tanya siapa juga belum tahu,” terangnya.

Dia menambahkan, Siswanto (1 dari 3 warga yang ditangkap, red) itu memang pernah mencoba memeras.

“Bukan saya. Mungkin itu kaitannya dengan Kentong. Tapi saya belum konfirmasi kepada pak Kentong (Kades, red),” tambahnya.

Yayuk menegaskan, Kades Kentong saat ini informasinya sudah pulang.

“Tapi saya belum kesana. Sebab HP, katanya disita,” tegasnya.

Pihaknya juga ingin memastikan kronologi pastinya seperti apa.

“Saya ingin memastikan juga, sebenarnya kronologinya seperti apa,” ucapnya usai sidang paripurna di Kantor DPRD Blora Senin, (4/7).

Diberitakan sebelumnya, 3 warga Blora di jemput polisi Jumat (24/6) kemarin. Untuk Guntur dan Sugeng dijemput sekitar pukul 14.00 di warung kopi Desa Patalan, Blora oleh 3 orang yang mengaku dari Bareskrim. Selanjutnya keduanya di naikkan dalam mobil. Penjemputan sendiri berlangsung sangat cepat. Hanya hitungan menit. Sementara Siswanto di tangkap di beda lokasi.

Sementara itu, Istri Kades Kentong, Cepu, Musringah saat ditemui di kediamannya mengaku suaminya juga sempat dijemput polisi. Pihaknya juga sempat diperlihatkan foto Ketiga orang yang ditangkap. Yaitu Guntur, Siswanto dan Sugeng.

“Waktu penangkapan itu, suamiku diajak oleh Siswanto (SI) ketemuan diluar,” terangnya saat itu.

Menurutnya, suaminya hanya menjadi saksi. Terkait dugaan pemerasan, pihaknya tidak tau menahu. Sebab suaminya orangnya tertutup.

“Diperiksa sebagai saksi pertama kali pada Jumat,” tambahnya.

Musringah mengaku, suaminya memang sering mendapat WA dari Siswanto. Seingatnya, Siswanto pernah datang kerumahnya sekali. Setelah itu sering ketemu diluar bersama suaminya.

“Biasanya WA janjian di luar rumah. Termasuk hari Jumat kemarin,” tambahnya. (Sub)