fbpx
OPINI  

KENANGAN TENTANG “SABAK” BUKU TULIS KUNO YANG MULAI DITINGGALKAN

SABAK
Sabak adalah buku tulis kuno yang digunakan untuk menulis sebelum adanya buku tulis digunakan secara luas.

Jaman semakin maju dan teknologi semkain canggih. Penggunaan tablet/ipad sebagai pengganti buku sudah mulai lazim digunakan oleh siswa pada sekolah-sekolah di kota. Tetapi, tahukkah kamu? jauh sebelum kecanggihan teknologi itu datang, sabak dan grip adalah media belajar yang sangat populer bagi siswa pada tahun 1960an.

Sabak adalah buku tulis kuno yang digunakan siswa untuk menulis sebelum buku tulis dari kertas digunakan secara luas. Sabak sendiri terbuat dari batu karbon berwana hitam yang dicetak berbentuk segi empat, sedangkan alat tulisnya bernama ‘grip’ yaitu alat tulis yang memiliki ujung runcing (mirip pensil). Hasil goresan grip pada sabak memiliki hasil yang serupa dengan goresan pensil pada buku tulis (kertas), tetapi hasil goresan grip sedikit lebih tebal dibandingkan dengan pensil.

 

Sabak
Sabak adalah buku tulis kuno yang digunakan untuk menulis sebelum adanya buku tulis digunakan secara luas.

 

Untuk membersihkannya, sabak cukup dicuci dengan air atau digosok  dengan menggunakan arang. Sabak memiliki beberapa tampilan, selain memiliki permukaan yang polos ada beberapa sabak yang memiliki garis-garis (mirip pada buku tulis) pada permukaannya, adanya garis-garis itu yang membuat tulisan siswa menjadi lebih rapi. Selain tampilannya yang beragam sabak juga memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah digunakan untuk menulis, menggambar dan juga menghitung.

Maka dari itu dapat disimpilkan bahwa sabak dan grip merupakan dua kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, ‘sabak’ sebagai media tulis sedangkan ‘grip’ sebagai alat tulisnya.

Kini sabak hanya jadi kenangan dan pajangan di café bertema aestetik kekinian. Namun, cerita soal sabak selalu layak untuk dikenang dan dibanggakan. Saat kutanya soal sabak kepada simbah, ia dengan semangat menceritakannya. Kata simbah sabak itu berbeda dengan buku tulis, sabak tidak bisa menampung tulisan dalam jumlah yang banyak, karenanya kala itu tingkat konsentrasi dan daya ingat siswa sangat diuji. Siswa harus bisa menghafal materi yg diberikan oleh guru sebaik mungkin, itu sebabnya siswa jaman dulu lebih pintar dan titen imbuh simbah dengan bangga.

Maka sebaiknya kita sepakat bahwa dibalik kekurangan yang dimiliki oleh sabak, ia dapat membuat siswa menjadi lebih giat untuk mengingat, bukankah hal itu sudah jarang ditemui dijaman sekarang?.

Tentang Penulis : Sheptya Sri Mardhani.

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com.