fbpx
OPINI  

PATIH JADI BUPATI

PATIH JADI BUPATI
Arif Rohman,

Faktanya, bapak Arief Rohman, dengan nomor urut dua, bukan satu-satunya patih yang mematahkan rekor, menjadi Bupati Blora, beliau merupakan urutan nomor tiga dari daftar Patih yang menjadi Bupati Kabupaten Blora.

 

PATIH JADI BUPATI
Arif Rohman,

 

Tokoh pertama, dengan pangkat Patih, yang kemudian menjadi Bupati adalah R.T. Noto Widjojo, yang naik pada tahun 1847 (abad 19). Beliau menjabat sebagai Patih Blora di saat R.T. Tirto Negoro menjabat sebagai Bupati Blora. R.T. Noto Widjojo menjadi Bupati Blora selama 11 tahun dari 1847 sampai tahun 1857, makam beliau berada di Kedinding, Kedungtuban.

Tokoh kedua yang menjadi Bupati adalah R.M. Moerdjono Djojodigdo, naik menjadi Bupati di tahun 1939 (abad 20), posisi sebelumnya merupakan Patih Grobogan, di saat R. Adipati Ario Sukarman Mertohadinegoro menjabat sebagai Bupati Grobogan. Konon, beliau merupakan keturunan dari Bupati Jipang-Panolan, dan juga telah memugar makam leluhurnya di Kedinding. R. Moerdjono Djojodigdo secara resmi menjabat sebagai Bupati Blora, tetapi hanya berlangsung singkat, sampai tahun 1942, di saat Jepang menang perang melawan Kolonial Belanda.

Tokoh ketiga adalah Arief Rohman, seorang Wakil Bupati yang berhasil menjadi Bupati Blora di tahun ini, 2020 (abad 21). Diketahui bahwa beliau menjabat sebagai wakil Bupati Blora selama 5 tahun, dari tahun 2015 sampai tahun 2020. Orang Blora lebih percaya dengan mitos bahwa seorang Patih tidak mungkin menjadi Bupati, tetapi mitos itu sebenarnya tidak pernah ada dan memang secara sengaja dibuat ada. Itulah dinamika politik. Orang Blora mengatakan, dia pasti yang telah mendapat wahyu atau ‘ketiban pulung’, tetapi faktanya, dia adalah orang yang telah mendapat restu dari masyarakat, dan juga, dari sang Maha Kuasa. 

 

Tentang penulis: Totok Supriyanto adalah pemerhati sejarah dan budaya.

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com