Blora- Proyek pembangunan gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Blora, yang menelan anggaran sebesar Rp 9,741 Miliar hingga kini belum kelar. Padahal, seharusnya proyek ini dijadwalkan kelar pada 11 Desember lalu.

Tak hanya telat, pengerjaan gedung tersebut juga terkesan asal-asalan. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa bagian tembok yang retak-retak. Para pekerja proyek masih mengerjakan bagian-bagian yang belum selesai, Minggu (22/12).
Diantaranya, pengecatan, pemasangan keramik, pasang ornamen, bersih-bersih dan lainnya. Sementara beberapa yang belum selesai ada kamar mandi, bagian lantai 4, sekeliling bangunan, tangga, dan lainnya.
Untuk Lift juga sudah dipasang. Namun, sekelilingnya masih belum selesai dan mengalami retak menyeluruh. Begitu juga dengan beberapa titik lainnya. Ditargetkan, pengerjaan ini akan memakan waktu hingga dua minggu ke depan.
“Untuk yang retak, rencananya akan dikompon. Itu yang retak luarnya. Ya nanti cukup dikompon aja,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) proyek tersebut, Widodo.
Sebagai informasi, proyek pembangunan gedung Perpusda Blora dikerjakan oleh PT Berkibar Bersama Bendera (PT B3), dengan konsultan CV Trias Hutama. Sesuai kontrak, proyek ini ditarget tuntas dalam 230 hari kalender. Lantaran belum kelar, kontraktor pun didenda.
“Untuk dendanya, Rp 8 juta per hari. Yang tahu bendaharanya. Saya tahu, tapi tidak hafal,” pungkas Widodo. (jyk)