Blora- Meski temperatur cuaca Kabupaten Blora mencapai 44 derajat celcius, tak menyurutkan ribuan warga Blora untuk mengikuti prosesi Sholat Istisqa. Mereka berharap, hujan akan segera turun.

Sholat Istisqa, atau sholat memohon hujan yang diinisiasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blora tersebut berlangsung di kawasan persawahan, depan Pasar Rakyat Sido Makmur Blora Kota, Kamis (03/10).
Di lokasi persawahan tersebut, tampak lahan pertanian kering kerontang yang menandakan tidak adanya air di kawasan ini. Ribuan jamaah dari berbagai penjuru berdatangan dengan membawa sajadah dan mendaraskan istighfar.
“Saat ini, kita semua memohon kepada Allah agar segera menurunkan hujan. Kami juga berterima kasih kepada para dermawan yang telah membantu menyalurkan air bersih kepada sesama di musim kemarau ini,” ucap Ketua PCNU Kabupaten Blora, M. Fatah.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Blora, Arief Rohman menyampaikan khotbah istisqa. Para jamaah diingatkan, kemarau panjang ini merupakan ujian dari Allah dan juga peringatan atas kemaksiatan yang dilakukan umat manusia.
“Kemaksiatan tersebut, salah satunya adalah tidak mengeluarkan zakat sebagaimana mestinya. Tidaklah mereka menahan zakat mal, melainkan juga ditahan air hujan dari langit untuk mereka,” ucap Arief mengutip sebagian hadis riwayat Ibnu Majah.
Berdasarkan catatan Polsek Blora Kota, sekitar 3000 orang mengikuti prosesi ini, termasuk jajaran Forkompimda Kabupaten Blora. Sholat Istisqa dipimpin KH Busro Mustofa, pengasuh PP Al Mukhtar Ngawen. (jyk)