fbpx

TEKAN ANGKA STUNTING, MAHASISWA KKN UNDIP BIKIN COKLAT KELOR

Pelatihan pembuatan coklat berbahan dasar daun kelor oleh mahasiswa KKN Undip di Desa Temurejo Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora
Pelatihan pembuatan coklat berbahan dasar daun kelor oleh mahasiswa KKN Undip di Desa Temurejo Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora

Blora- Untuk menekan tingginya angka stunting (balita kerdil) di Blora, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan berbahan dasar daun Kelor. Pasalnya, tanaman ini dipercaya dapat mencegah terjadinya stunting pada anak.

 

Pelatihan pembuatan coklat berbahan dasar daun kelor oleh mahasiswa KKN Undip di Desa Temurejo Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora
Pelatihan pembuatan coklat berbahan dasar daun kelor oleh mahasiswa KKN Undip di Desa Temurejo Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora

 

Meski demikian, tak jarang sajian daun kelor terasa membosankan karena hanya dimasak menjadi sayur pelengkap nasi. Akhirnya, langkah inovatif pun dilakukan dengan mengemas daun kelor menjadi beragam sajian supaya lebih menarik, dan mengundang selera.

Seperti yang dilakukan para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Desa Tempurejo Kecamatan Blora Kota, Kabupaten Blora. Mereka mengemas sajian daun kelor menjadi coklat kelor yang lebih menarik untuk anak-anak.

“Kami ingin mengemas daun kelor ini agar tidak monoton hanya untuk sayur saja, kita akan manfaatkan dengan dibuat cokelat agar anak-anak suka,” terang Koordinator KKN Undip di Desa Temurejo, Kelvin Nandita, Sabtu (25/01).

Tak hanya coklat kelor, para mahasiswa juga mengajak warga setempat untuk berlatih membuat Selai Jagung, memanfaatkan kulit pisang untuk memurnikan minyak jelantah, dan berlatih membuat hasta karya dari botol bekas.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Temurejo, Kasmuriyanto mengapresiasi pelatihan yang dimotori mahasiswa KKN Undip tersebut. Menurutnya, langkah inovatif yang dilakukan para mahasiswa tersebut tak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, bahkan secara jangka panjang juga dapat memberdayakan masyarakat, dan berpotensi memajukan perekonomian desa.

“Kita berharap, hasil pelatihan nantinya dapat menambah wawasan masyarakat. Sedangkan produk yang dihasilkan, nantinya bisa menjadi produk unggulan desa ini,” harapnya. (jyk)