fbpx

ANISA NURAULIA JUARA 1 LOMBA PIDATO BAHASA JAWA

Anisa Nuraulia saat tampil pidato bahasa Jawa.
Anisa Nuraulia saat tampil pidato bahasa Jawa.

Blora, BLORANEWS – Seorang siswa SMK N 2 Blora, Anisa Nuraulia meraih juara satu dalam lomba pidato Bahasa Jawa yang diselenggarakan oleh Lakpesdam PCNU Blora. Anisa merasa senang dan tidak menyangka bisa menang.

“Alhamdulillah, senang rasanya bisa menang. Tidak menyangka. Ya karena baru latihan tadi pagi. Saya baru pertama mengikuti lomba pidato Bahasa Jawa. Sebelumnya sering, tapi lomba pidato Bahasa Indonesia,” ungkapnya, Rabu (19/10).

Anisa Nuraulis beralamat Dukuh Pacaren RT 06 RW 01, Desa Semawur, Kecamatan Ngawen, kabupaten Blora. Pemenang kelahiran 2006 ini, ia mengaku belajar pidato sejak kelas 7 SMP. Ia sangat didukung oleh prang tuanya.

“Saya mulai belajar pidato mulai kelas 7 SMP. Tidak ada yang memotivasi, tapi saya punya keinginan sendiri untuk menguji mental dan percaya diri. Orang tua selalu mendukung. Saya berlatih pidato saat orang-orang menyimak saya. Saya berharap ke depan bisa lebih baik,” katanya.

Sebagai informasi, juara 1 diraih oleh Anisa Nuraulia dari SMKN 2 Blora, juara 2 diraih oleh Vina Rohmawati dari SMKN 1 Kunduran, juara 3 diraih oleh Setiana dari SMA N 1 Jepon. Kemudian untuk harapan 1 diraih oleh Siti Nur Syafaatin dari SMK Nurul Huda Ngawen, harapan 2 diraih oleh Zahra Mega Duta Arafah dari MA Khozinatul Ulum Blora, harapan 3 diraih oleh Susanti dari SMA N 2 Blora.

Lomba yang diikuti oleh 32 peserta ini juga terdapat juara favorit. Asyad Abu Sadio dari MA Al Muhammad Cepu mendapat juara favorit. Juara favorit tersebut dipilih oleh pihak PCNU Blora dan Panitia Lomba Pidato Bahasa Jawa.

Sebelumnya diberitakan, lomba bahasa Jawa tingkat SMK/SMA/MA dilaksanakan di Pendopo Bupati Blora selama dua hari, yaitu tanggal 18 dan 19 Oktober 2022. Dengan tema keislaman dan keindonesiaan dalam rangka peringatan hari santri nasional 2022.

Ketua Lesbumi PCNU Blora, Dalhar Muhammadun menjelaskan, melestarikan Bahasa Jawa bisa melalui sekolahan dan lain sebagainya. Fakta yang kita baca, bahasa Jawa hampir tidak menjadi bahasa padahal ini khas Jawa. Tapi untuk mengekspresikan sopan santun akan terwakili dengan bahasa Jawa.

“Bahasa Jawa tidak bisa kita tolak, karena kita hidup di Jawa. Bahasa Jawa itu mewakili budaya dan saya berharap semoga Bahasa Jawa bisa lestari,” ucapnya dalam bahasa Jawa saat memberikan sambutan, Selasa (18/10). (nda/int/ian)