fbpx
OPINI  

DAMPAK PERJODOHAN ‘POLITIK’ PAKSA

Ilustrasi.
Ilustrasi.

BLORANEWS – Pergulatan politik di Kabupaten Blora selama ini mengalami ketimpangan yang luar biasa. Berangkat dari perjodohan partai politik dalam menduduki jabatan bupati dan wakil bupati. Sedangkan kedua partai politik ini sebenarnya memiliki ideologi yang berbeda. Namun mereka terpaksa dijodohkan karena alasan tertentu. 

Sebenarnya ada partai dengan massa yang paling besar. Namun karena tidak memiliki figur yang kredibel untuk diajukan sebagai calon bupati, maka mereka terpaksa membuat sayembara pemilihan figur yang cocok sebagai calon bupati. Pada akhirnya menggandeng partai lain sebagai calon Bupati. Dengan konsekuensi partai pengusung harus mendapat posisi sebagai wakil bupati. 

Karena partai dengan massa yang besar, saat itu merasa dirinya memiliki kuasa untuk mengatur figur pasangan calon bupati dan wakil bupati. Dan akhirnya mereka meloloskan calon bupati dari partai yang di gandeng, sedangkan posisi wakil bupati di duduki oleh partai pengusung. Seluruh basis massa pengusung dikerahkan untuk mendulang suara pasangan Bupati dan wakil bupati. Dan terbukti mereka berhasil mengerahkan massa terbesar dari tim pengusung. 

Sejak pelantikan jabatan Bupati dan Wakil Bupati di tahun 2021, pemerintah kabupaten Blora mulai melaksanakan visi dan misinya. Bupati yang saat ini berangkat dari partai yang digandeng seolah mendominasi pemerintahan. Sedangkan wakil bupati yang awalnya menjadi motor penggerak suksesi pasangan, malah jarang dilibatkan dalam pengambilan kebijakan di pemerintahan. 

Dominasi partai yang digandeng saat ini begitu hebat membuat partai pengusung dan partai lainnya hanya bisa mengamini apa yang menjadi keputusan penguasa. Oleh karena itu tidak hanya partai pengusung saja yang kecewa dengan sistem pemerintahan saat ini, banyak partai yang lain merasakan hal serupa. 

Demokrasi memang menjadi sesuatu yang harus direalisasikan di negri ini. Namun, penguasa hendaknya bisa merangkul semua elemen masyarakat termasuk semua partai yang ada.

Tentang penulis: Siti Lestari adalah mantan ketua PC PMII Kabupaten Blora yang saat ini aktif mengelola Lembaga Pendampingan dan Pemberdayaan (Perempuan) Kinasih.

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com.