fbpx

MELIHAT LEBIH DEKAT KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DI SUMURBOTO

Berbagai kerajinan anyaman bambu di Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora
Berbagai kerajinan anyaman bambu di Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora

Jepon- Kerajinan anyaman bambu merupakan salah satu komoditas kreatif di Kabupaten Blora yang kerap kali luput dari perhatian pemerintah. Padahal, industri rumah tangga ini menopang kehidupan pengrajinnya yang tersebar di berbagai pelosok Kota Mustika.

 

Berbagai kerajinan anyaman bambu di Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora
Berbagai kerajinan anyaman bambu di Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora

 

Salah satu daerah penghasil anyaman bambu adalah Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Di desa ini, kerajinan anyaman bambu telah dilakukan secara turun-temurun dan menjadi mata pencaharian bagi sebagian penduduknya.

“Sudah lama sekali dan turun-temurun. Desa ini dikenal sebagai sebagai gudangnya anyaman bambu. Pekerjaan ini masih banyak dilakukan warga,” kata Jamin (60) pengrajin anyaman bambu yang tinggal di Dusun Ngori Desa Sumurboto, Rabu (04/12).

Menurut Jamin, produk anyaman bambu dari desa ini tak hanya dijual di pasar lokal. Lebih dari itu, anyaman bambu karya pengrajin di desa tersebut juga banyak dijual di luar daerah seperti Jatirogo (Tuban, Jawa Timur), dan Lasem (Rembang).

“Biasanya, yang memesan adalah rumah makan yang mengusung konsep pedesaan. Jadi, mereka banyak pesan bakul nasi dari sini,” imbuhnya.

Untuk membuat bakul nasi dari anyaman bambu, Jamin membeli bahan baku berupa batang bambu yang harganya Rp 25 ribu per batang. Bambu tersebut kemudian dibelah, ditipiskan, dan dikeringkan sehingga menjadi bahan yang berkualitas.

“Untuk satu batang, biasanya bisa jadi 25 bakul nasi. Harganya yang paling murah Rp 3.500 dan paling mahal Rp 25 ribu. Tergantung jenis dan ukurannya,” pungkas Jamin. (jyk)