fbpx

PANDEMI, 700 JUTA UANG RETRIBUSI PASAR SIDO MAKMUR MENUNGGAK

PANDEMI, 700 JUTA UANG RETRIBUSI PASAR SIDO MAKMUR NUNGGAK
Pasar Sido Makmur Blora.

Blora- Pasca diberlakukannya E-Retribusi untuk Pasar Sido Makmur Blora diharapkan bisa meminimalisir kebocoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tersebut. Namun pada kenyataannya terhitung sejak 2019 hingga 2021 ada sekitar 700 juta rupiah uang E-Retribusi yang mengendap karena menunggak.

Kepala Pasar Rakyat Sido Makmur, Nur Aminudin mengungkapkan pengendapan uang tersebut lantaran banyaknya pedagang yang tutup di tengah pandemic Covid-19.

“Tunggakan itu sejak 2019 lho mas,” terangnya, Selasa (08/06).

Selain karena faktor tersebut, kadangkala pedagang membayar dengan nominal yang kurang dari yang seharusnya dibayarkan.

“Kadang juga dipengaruhi oleh uang yang ada di dalam kartu. Lantaran isinya kurang, misalnya bayarnya RP 300 ribu, isinya di kartu hanya RP 250 ribu dan lainnya,” bebernya.

Sebagai informasi, setiap pedagang bisa membayar lapaknya dimana saja. Baik di pasar maupun di supermarket. Untuk di pasar, ada petugas yang keliling sampil membawa alat pembayarannya.

Sementara untuk jumlah pedagang di Pasar Sido Makmur Blora ada 2.315 pedagang. Dengan rinciannya 884 pedagang sudah memiliki E-Retribusi, sedangkan sisanya 1.431 belum mempunyai E-Retribusi alias masih manual. (Jyk)

Verified by MonsterInsights