fbpx

PASCA SERANGAN GEDUNG NU BLORA, GARDA BANGSA HIMBAU SANTRI LEBIH WASPADA

Ketua Garda Bangsa Jawa Tengah M.Hendri Wicaksono menghimbau santri semakin waspada pasca serangan ke Gedung NU Blora, Senin (05/03).

Semarang – Ulah oknum tak dikenal yang merusak sejumlah fasilitas di Gedung NU Blora membuat geram sejumlah kalangan.Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Jawa Tengah mencurigai aksi ini berkaitan dengan dinamika politik nasional.

 

Ketua Garda Bangsa Jawa Tengah M.Hendri Wicaksono menghimbau santri semakin waspada pasca serangan ke Gedung NU Blora, Senin (05/03).

 

“Gerakan ini adalah letupan kecil yang perlu diwaspadai, sebagai efek peningkatan dari gerakan intoleran. Tapi saya juga menduga, ini lebih berkaitan dengan dinamika politik nasional,” ujar Ketua DKW Garda Bangsa M.Hendri Wicaksono, Senin (05/03).

Hendri menyebutkan, aksi intoleran yang kerap muncul baru-baru ini memiliki pola yang sama. Kendati demikian, Hendri enggan berspekulasi lebih jauh dan menyerahkan penanganan kasus yang ada kepada aparat yang berwajib.

Seperti diketahui, peristiwa penyerangan Gedung NU Blora ini bermula sekitar pukul 23.30 WIB, seorang anggota Banser Sobri (22) bersama Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Blora Jalil (21) dan seorang anggota Banser lainnya, sedang beristirahat di salah satu ruangan di gedung tersebut.

Pelaku yang diketahui bernama Mufid Mubarok (22) ini merusak sejumlah peralatan, memecahkan kaca dan menendang motor di luar gedung. Akhirnya pelaku berhasil diamankan dan diserahkan ke Mapolsek Blora Kota.

Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Tengah ini memastikan, aksi ini tidak berkaitan dengan situasi politik Jawa Tengah yang saat ini memasuki masa kampanye Pilgub.

“Aksi tersebut tak berkaitan dengan Pilgub Jateng 2018. Semua kandidat bersepakat untuk tidak mengembangkan isu SARA. Semua ingin pilkada damai dan demokratis,” tegasnya.

Dia menghimbau, masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan adanya aksi yang berpotensi merusak stabilitas Kamtibmas di wilayah masing-masing, utamanya kalangan santri.

“Kewaspaadaan lebih di tingkatkan,utamanya pada kalangan santri, yang dirasa sedang dijadikan objek sasaran hari ini. Pemerintah melalui aparat yang berwenang harus mampu mengantisipasi sebelum kejadian ini terulang lagi,” harapnya.

Penyunting : Lilik Z. Mahatva

Verified by MonsterInsights