fbpx

SEKOLAH DI BLORA INI BANGUNAN BELANDA

Salah satu sekolah jenjang SMP di Kabupaten Blora merupakan bangunan peninggalan dari Kolonial Belanda pada tanggal 1 April 1946, setahun pasca kemerdekaan Repulik Indonesia. Sekolah tersebut adalah SMPN 1 Blora.
SMPN 1 Blora saat menggelar kegiatan Pameran Panen Raya dari hasil pembelajaran siswa kelas IX SMPN 1 Blora..

Blora – Salah satu sekolah jenjang SMP di Kabupaten Blora merupakan bangunan peninggalan dari Kolonial Belanda pada tanggal 1 April 1946, setahun pasca kemerdekaan Republik Indonesia. Sekolah tersebut adalah SMPN 1 Blora.

Karakter dari bangunan kalau kita melihat sekarang masih tampak klasik bercorak Belanda. Sejak awal berdiri tahun 1946 sampai sekarang tidak pernah dibangun hanya direvitalisasi tanpa merubah konstruksi bangunan.

Bangunan dengan tembok tebal berbentuk limasan memanjang. Ruang kelas terdapat dua pintu yang menghubungkan antar kelas. Pihak sekolah dari masa ke masa sengaja tidak merubah bentuk bangunan. Sekarang sekolah tersebut telah terdaftar sebagai cagar budaya.

SMP Negeri 1 Blora, beralamat di jalan Dr. Sutomo No. 34 b, masuk Kelurahan Tempelan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Hanya berjarak 1 kilometer dari Alun-alun Kota Blora Mustika.

SMPN 1 Blora kini dikepalai oleh Ainur Rofiq. Pihaknya mengatakan bahwa 1 April 2022 bertepatan dengan Hari Jadi sekolahan yang ke 76, jika dihitung mundur berdiri sejak tahun 1946 Masehi.

“Ini adalah cagar budaya. Boleh dibangun tapi tidak boleh dirubah. Bangunan sekolah buatan Belanda tahun 1946, sejak zaman dulu ya seperti ini, termasuk aula. Konstruksinya ya seperti ini. Dari dulu juga digunakan untuk sekolah,” ungkapnya, Kamis (31/3) kemarin.

Salah seorang alumni SMPN 1 Blora lulusan tahun 2011, Taufiqur Riza sempat bertanya-tanya dengan sesama alumni, bahwa tembok yang tebal itu ori dari zaman Belanda. Secara gedung membuatnya nostalgia. Vibes sangat berbeda dibanding dengan kelas bangunan baru lainnya.

“Mbah Kakungku dulu juga sekolah di SMP 1, kalau tidak salah itu tahun 60an. Tiap hari berangkat sekolah jalan kaki dari Jepon sampai SMP 1. Dikira anaknya lurah, padahal anaknya orang tani biasa,” terangnya.

Memorinya langsung teringat kala ia kelas 9 ada pagelaran. Seluruh siswa berperan aktif untuk tampil mewakili dari kelasnya masing-masing. Ada drama tari, band, pameran karya dan lain-lain.

“Para murid untuk lebih perbanyak proses kreatif atau berkesenian di sekolahan, agar seimbang,” pesan alumni lainnya, Thoriq Dwi Prayitno lulus tahun 2022, saat ini menggeluti dunia seni musik dan kurator seni rupa.

Kemudian dari pada itu, rupanya Bupati Blora, Arief Rohman juga mengaku pernah bersekolah di SMPN 1 Blora angkatan tahun 1993-1995. Dirinya berharap, SMP ini merupakan salah satu sekolah favorit di Blora agar terus berkembang, menelurkan anak berkualitas dan berdaya saing.

“Saya nostalgia ini, pernah dididik di sini. Tadi saya lihat kelas saya masih sama seperti dulu, masih dipertahankan. Saya minta kepada pihak sekolah untuk mempertahankan karena ini cagar budaya,” ucapnya saat menghadiri pameran panen raya siswa SMPN 1 Blora, kemarin. (Jam).