Blora – Kamaba (Keluarga Mahasiswa Blora) Yogyakarta menggelar diskusi publik di Gedung Serbaguna NU Blora pagi ini (29/6). Kegiatan ini juga merupakan acara temu alumni Kamaba lintas generasi serta halal bi halal. Dalam diskusi publik tersebut Kamaba menghadirkan Soesilo Toer, penulis buku Republik Jalan Ketiga sebagai salah satu narasember selain Yunus Bachtiar (Dosen STAI Khozinatul Ulum Blora) dan Alfuniam Alwi (Alumni Kamaba, aktivis NU).
“Diskusi publik itu mengusung tema Nyawijining Roso, Agunging Karso, Agawe Majuning Blora” jelas Kholidi, ketua Kamaba Yogyakarta.
Yunus Bachtiar, narasumber yang juga merupakan alumni Kamaba Yogyakarta menyampaikan bahwa tema ini bermakna pentingnya kesatuan visi untuk sebuah tujuan mulia. “Namun tema ini kurang lengkap, harusnya ditambah dengan Cipta, sehingga dapat berkarya nyata.” Ujarnya.
Dosen STAI Khozinatul Ulum Blora ini juga menyampaikan bahwa, masyarakat sudah terlanjur menganggap mahasiswa adalah makhluk yang serba bisa. Maka, mahasiswa harus mempersiapkan diri secara keilmuan dan pengalaman sebelum dihadapkan pada kenyataan di masyarakat.
Sementara itu, Soesilo Toer memaparkan pentingnya peran pemuda (mahasiswa) dalam melanjutkan estafet kepemimpinan di daerah. “Pemimpin yang baik adalah ketika diberi amanah, maka akan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Sehingga daerah yang dipimpinnya menjadi lebih baik dari sebelumnya” pesan penulis buku Republik Jalan Ketiga ini.
Alfuniam, narasumber yang juga merupakan kader muda NU berpesan agar para mahasiswa segera menentukan pandangan mau jadi apa setelah lulus nanti. “Setelah lulus, kalian semua akan kembali ke masyarakat. Maka segera tentukan mau jadi apa setelah lulus nanti, jadi politisi, pengusaha ataukah akademisi” katanya.
Reporter : Jacko Priyanto
