Kedungtuban- Empat perguruan pencak silat, yakni Persaudaraan Setia Hati Terate, Perguruan Silat NU Pagar Nusa, Ikatan Kera Sakti Putra Indonesia, dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo berikrar menjaga persatuan.
Ikrar tersebut dibacakan saat peresmian Tugu Paseduluran yang berlokasi di Pertigaan Taman Pasar Desa Ketuwan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora, Senin (21/01). Tak hanya itu, keempat perguruan silat ini juga menandatangani perjanjian persatuan.
Tugu Paseduluran ini diresmikan oleh Dandim 0721/Blora, Letkol Inf Ali Mahmudi. Dalam sabutannya, Dandim berpesan agar tugu tersebut menjadi monumen penanda komitmen persatuan antar perguruan pencak silat di Blora.
“Semua perguruan pencak silat itu hebat. Mari kita jadikan bela diri sebagai alat pemersatu. Bukan di sini (Kedungtuban, red) saja, tetapi dimanapun. Meki berbeda aliran, pencak silat harus mampu mempererat persatuan dan kesatuan,” tegas Letkol Inf Ali Mahmudi.
Hal senada diungkapkan Kades Ketuwan Kecamatan Kedungtuban, Muhtar. Dengan ungkapan khasnya, dirinya mengajak seluruh perguruan untuk menjaga situasi lingkungan aman dan damai. Karena, pada hakekatnya semua perguruan silat adalah bersaudara.
“Ora ono kamulyan kejobo paseduluran. Paseduluran selawase (Tidak ada kemuliaan kecuali didasari dengan persaudaraan. Persaudaraan untuk selama-lamanya, terj),” ucap Muhtar yang juga Ketua MWC NU Kecamatan Kedungtuban ini.
Komitmen persaudaraan dan semangat jaga persatuan oleh perguruan pencak silat ini, diapresiasi aparat kepolisian. Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang Tri Kuswindarto melalui Kabag Analis Kebijakan Kompol Sarmidi menegaskan pentingnya persatuan ini untuk menjaga kondusifitas Blora.
“Kami berharap kepada seluruh perguruan antar pencak silat yang ada di Kabupaten Blora bisa bersatu untuk ikut serta menjaga Kabupaten Blora yang aman, damai dan kondusif,” pesannya. (zn)
