fbpx

LEBIH DEKAT DENGAN PENARI JARANAN SINGO MADHU JOYO

Alfi (16), penari jaranan pada paguyuban barongan Singo Madhu Joyo, Desa Wotbakah Kecamatan Japah Kabupaten Blora
Alfi (16), penari jaranan pada paguyuban barongan Singo Madhu Joyo, Desa Wotbakah Kecamatan Japah Kabupaten Blora

Japah- Pentas Barongan tak lengkap tanpa penampilan tarian jaranan. Tarian ini dimainkan oleh para penari remaja dengan kostum dan gerakan yang khas. Tak jarang, aksi tarian Barongan justru lebih dinantikan dibanding tarian lainnya.

Salah satu penari jaranan, Alfi (16) mengaku tak pernah membayangkan dirinya menggeluti bidang kesenian ini. Pasalnya, gadis bernama lengkap Dewi Alfiatus Sholawatus Sholihah ini, sempat takut dengan Barongan.

 

Alfi (16), penari jaranan pada paguyuban barongan Singo Madhu Joyo, Desa Wotbakah Kecamatan Japah Kabupaten Blora
Alfi (16), penari jaranan pada paguyuban barongan Singo Madhu Joyo, Desa Wotbakah Kecamatan Japah Kabupaten Blora

 

“Awalnya, saya takut dengan Barongan. Kemudian, saat ada perlombaan karnaval antar kecamatan, saya terpilih untuk menari jaranan. Sejak itu, saya mulai suka menari sampai sekarang,” kata Alfi yang kini duduk di kelas XI SMK Nurul Huda Ngawen ini, Sabtu (13/07).

Baca: FEBRIYAN DESTY : SENIMAN MUDA RISANG GUNTUR SETO

Saat ini, putri pasangan Parso dan Surati ini, bergabung dengan paguyuban barongan Singo Madhu Joyo pimpinan seniman Desa Wotbakah, Sudangtoro. Berbagai pentas telah ia ikuti, mulai dari penampilan di berbagai desa, hingga aksi barongan pada even kolosal Indonesiana, di Alun-alun Blora tahun 2018 lalu.

“Yang paling berkesan adalah saat tampil di even Indonesiana tahun lalu. Rasanya bangga, bisa iku memeriahkan dan menghibur masyarakat Blora,” imbuh gadis yang tinggal di Desa Wotbakah Kecamatan Japah Kabupaten Blora itu.

 

Berharap Melanjutkan Studi di ISI Surakarta

Untuk mendalami seni tarian jaranan, setelah lulus sekolah nanti, Alfi berharap dapat melanjutkan kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan mengambil jurusan Seni Tari. Meski demikian, dirinya mengaku harus meyakinkan kedua orang tuanya terkait pilihan studinya tersebut.

 

Alfi (16), penari jaranan pada paguyuban barongan Singo Madhu Joyo, Desa Wotbakah Kecamatan Japah Kabupaten Blora

 

“Orang tua saya, berharap saya kuliah di jurusan bisnis. Tapi, sejauh ini saya selalu didukung sebagai penari jaranan, asalkan bisa mengatur waktu. Harus imbang, antara belajar, dan menari,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Alfi berpesan kepada seniman belia di Blora, agar terus berlatih dan tidak cepat puas. Menurutnya, sebagai generasi muda Blora, harus bangga dan terus melestarikan warisan kekayaan budaya kota Mustika.

“Jangan mudah puas dengan apa yang kita lakukan. Teruslah berlatih, dan ciptakan karya-karya baru untuk terus melestarikan budaya blora,” pesannya. (top)