fbpx

DINKES BLORA: TIDAK SEMUA PEMUDIK HARUS DIPERIKSA

Ilustrasi pemudik (sumber foto: Probolinggo Times)
Ilustrasi pemudik (sumber foto: Probolinggo Times)

Blora- Fenomena mudik lebaran memang menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat nusantara. Sayangnya, tahun ini para perantau diimbau tidak mudik, demi memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. Meski demikian, tidak sedikit perantau asal Blora yang memaksakan diri pulang kampung ke kota kelahirannya, Kamis (02/04).

Ilustrasi pemudik (sumber foto: Probolinggo Times)
Ilustrasi pemudik (sumber foto: Probolinggo Times)

Juru bicara Covid-19 tingkat Kabupaten Blora yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto mengungkapkan, hingga saat ini ada sekitar 6 ribu pemudik telah tiba di Blora. Mereka dihimbau untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

“Memang, tidak semua (pemudik) harus diperiksa. Akan tetapi diimbau, disosialisasikan, untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing minimal 14 hari,” terangnya.

Lebih lanjut, Lilik berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Pihaknya meminta warga untuk waspada dan terus menjalankan langkah-langkah pencegahan Covid-19 seperti melakukan pembatasan (social dan physical distancing) mencuci tangan yang bersih, dan mengenakan masker saat keluar rumah.

“Jika dalam masa isolasi mandiri mengalami gangguan kesehatan seperti demam, batuk, sesak nafas, segera periksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Disamping itu, tim kesehatan dari Puskesmas juga terus memantau kondisi kesehatan mereka,” pungkasnya. (Jyk)