fbpx

MENILIK KIPRAH 3 TAHUN LPP KINASIH DI BLORA

Sejenak perhatian khalayak beralih ke PBNU yang meletakkan perwakilan perempuan di jajaran pengurus. Langkah berani tim formatur Muktamar Lampung dibawah besutan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf ini dipandang publik sebagai langkah progresif selama hampir seabad NU berdiri.
Siti Lestari.

BLORANEWS – Lembaga Swadaya Masyarakat ini memiliki orientasi sosial mengenai pendampingan serta pemberdayaan perempuan. Kita semua tahu bahwasannya warga Blora memiliki segudang masalah terkait perempuan. Entah itu kekerasan sexual, pelecehan sexual, kekerasan dalam rumah tangga, kesehatan reproduksi perempuan, psikologi perempuan pra dan pasca menikah, pernikahan dini yang tentu merugikan perempuan, kehamilan, stunting, perceraian dan segudang masalah lainnya.

LPP Kinasih Blora sudah mencoba membantu masyarakat dalam mengurai masalah yang terjadi pada perempuan Blora.  Tentunya ini harus di barengi dengan keterbukaan informasi dari birokrasi. Terbangunnya sinergitas antara lembaga kami dengan pemerintah ekskutif, legislatif maupun yudikatif menjadi poin penting bagi kemajuan tatanan masyarakat Blora.

Contoh sumber data yang bisa di akses dari birokrasi adalah mengenai data angka pernikahan dini, kehamilan, perceraian, stunting, pemerkosaan, dan sejenisnya. Kesemuanya itu akan menjadi penting dalam upaya pendampingan perempuan. Sebelum melakukan pendampingan, semua data bisa menjadi bahan evaluasi dan pada ahirnya diharapkan terdapat solusi yang bisa membantu perempuan itu sendiri.

Seperti apa yang selama ini telah dilakukan LPP Kinasih adalah dengan memberikan pengaduan ke Komisi A DPR Prov tentang kasus pemerkosaan anak penyandang difabilitas sampai hamil dan melahirkan. Kasus tersebut kemudian mendapat respon dari Komnas perempuan sebagai kasus kekerasan sexual yang otomatis menjadi PR pemkab Blora terutama pihak Dinsos selaku pihak yang bertanggung jawab.

Usia LPP Kinasih yang sudah genap 3 tahun akan berusaha memberikan kontribusi kongrit untuk kemajuan perempuan Blora. Setidaknya para perempuan sadar tentang makna kesetaraan gender, dimana mereka memiliki hak penuh pada dirinya sendiri. Perempuan bebas melakukan aktivitas positif yang bisa dia lakukan. Tak terkecualia pada pandangan politik masing-masing. Pation yang mereka miliki tidak bisa dipaksakan oleh siapapun termasuk oleh pasangannya sendiri. Ini tidak lantas kemudian bisa diartikan  perempuan berlaku kurang ajar pada pasangannya. Tujuan utamanya supaya perempuan bisa survive/mandiri apabila suatu saat dia harus berjuang sendiri.

Upaya pemberdayaan LPP Kinasih sendiri dilakukan dalam rangka menuju kemandirian anggotanya. Secara pelan-pelan para personil diberikan pengetahuan tentang kemandirian ekonomi keluarga. Salah satunya dengan memfasilitasi proses pembentukan UMKM. Dari ide membuat produk yang ber NIB, label khalal sehingga layak dipasarkan di pasar bebas. 

Harapan kami setelah sekian lama berkiprah di LPP Kinasih, masyarakat berkenan untuk mendukung apa yang menjadi program lembaga. Terutama korban bersedia untuk speak up/ berani mengadu apabila mereka menjadi korban tindak kekerasan. Ini penting karena tanpa ada data dari masyarakat kami tidak bisa menindak lanjuti apa yang di harapkan oleh semua kalangan, baik itu informasi yang bersifat positif maupun negatif.

Semoga dengan keberadaan LPP Kinasih Blora, perempuan Blora menjadi lebih maju dan berdaya baik itu di wilayah sosial, politik maupun ekonomi.

Tentang penulis: Siti Lestari adalah mantan ketua PC PMII Kabupaten Blora yang saat ini aktif mengelola Lembaga Pendampingan dan Pemberdayaan (Perempuan) Kinasih. 

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com.

Verified by MonsterInsights