fbpx

HADIRI HAJATAN, 3 WARGA BALONGSARI POSITIF COVID-19

HADIRI HAJATAN, 3 WARGA BALONGSARI PPSITIF COVID-19
Sejumlah petugas melakukan tracking.

Blora- Klaster hajatan Kembali terjadi, setelah sebelumnya kasus yang sama sempat terjadi di Desa Panolan Kecamatan Kedungtuban. Kali ini setidaknya ada 3 warga Desa Balongsari Kecamatan Banjarejo dinyatakan positif setelah mengikuti acara hajatan warga.

Dari informasi yang dihimpun Bloranews pada hari Minggu (30/05) di desa tersebut tengah berlangsung acara hajatan manten di salah satu rumah warga. Setelah hajatan tersebut ditemukan banyak warga sekitar yang sakit dengan gejala pilek dan panas.

Keesokan harinya didapati dua orang warga desa tersebut terkonfirmasi Covid-19 setelah sebelumnya periksa di Puskesmas Banjarejo. Disusul satu orang lagi yang terkonfirmasi positif juga di hari berikutnya setelah periksa di Rumah Sakit Permata.

Tak mau wabah tersebut menyebar, Kepala Desa Balongsari, Sutikno segera melakukan tracing terhadap warganya yang kedapatan kontak langsung dengan ketiga warganya yang positif Covid-19 tersebut, Senin (01/06).

Akhirnya pada hari Rabu (02/06) sebanyak 50 orang Desa Balongsari RT 06 RW 01 dilakukan pemeriksaan test Swab di Balai Desa. Kemudian hari ini (03/06) juga 50 warga menjalani Swab.

“Awalnya ada indikasi orang sakit panas, pilek terus di bawa ke Puskesmas, dan di Rapid atau apa dinyatakan covid, awalnya dua orang kemudian tetangga-tetangga kan banyak yang sakit seperti itu kemudian kami dari pihak desa mengambil langkah mengadakan Swab untuk antisipasi supaya wabah tidak berkembang,” pungkas Sutikno.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora, Edi Widayat saat dikonfirmasi mengungkapkan jika pihaknya akan berusaha melakukan tracing sampai kemanapun orang yang dinyatakan positif tersebut melakukan kontak. 

“Kuncinya itu, jadi kalau kita tracing kita temukan sebanyak-banyaknya biar kita cepat mengatasi daripada tidak ketemu mereka menyebar kemana-mana. Sehingga ketemu positif bukan hal yang jelek bagi saya, tapi hal itu untuk memtuskan mata rantai, secepatnya ditemukan kalau tanpa gejala isolasi mandiri kalau gejala masuk RS disembuhkan,” pungkasnya. (Jyk)