fbpx

2.579 NAKES DI BLORA TELAH DIVAKSIN

SEDANG BERDUKA, BUPATI BLORA MENJADI ORANG PERTAMA DIVAKSIN
Bupati Blora, Djoko nugroho sedang divaksin.

Blora – Program vaksinasi tahap pertama di Kabupaten Blora sudah selesai. Jadinya, hanya terdapat 2.579 tenaga kesehatan yang divaksin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora, Henny Indriyanti mengatakan, sasaran riil tenaga kesehatan di Blora yang harusnya menerima vaksin, yakni sebesar 3.981 orang. Sementara jika berdasar pada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) sasarannya sebanyak 3.910 tenaga kesehatan.

 

SEDANG BERDUKA, BUPATI BLORA MENJADI ORANG PERTAMA DIVAKSIN
Bupati Blora, Djoko nugroho divaksin pertama di Kabupaten Blora.

 

Dari jumlah tenaga kesehatan di SISDMK, akhirnya masih harus dikurangi lagi. Misalnya saja tenaga kesehatan yang berstatus penyintas Covid-19 tidak turut menjadi penerima vaksin lantaran antibodinya sudah terbentuk. Jumlah tenaga kesehatan penyintas Covid-19 di Blora terdapat 417 orang.

Selain itu, tenaga kesehatan yang tidak masuk kategori sebagai peserta vaksin yakni tenaga kesehatan yang memiliki komorbid. Pada kategori ini, kata Henny, jumlahnya mencapai 365 tenaga kesehatan. Untuk komorbid terbanyak yakni hipertensi dan diabetes melitus.

“Kemudian untuk tenaga kesehatan yang sedang promil (program hamil), hamil, dan menyusui jumlahnya ada 360 orang. Mereka tidak divaksin. Dari form screening memang tidak divaksin karena saat uji klinis menggunakan relawan yang semua sehat, tidak ada yang hamil, penyakit komorbid. Ini vaksin baru jadi harus hati-hati,” kata Henny.

Setelah jumlah sasaran riil vaksin dikurangi jumlah penyintas, pemilik komorbid, dan tenaga kesehatan yang hamil maka sasaran inklusi vaksinasi tahap pertama menyasar 2.839 tenaga kesehatan. Namun pada praktiknya hanya terdapat 2.579 tenaga kesehatan yang divaksin. Berhubung jumlah tenaga kesehatan yang divaksin masih di bawah sasaran inklusi, maka pihaknya saat ini tengah mengecek satu per satu di setiap fasilitas pelayanan kesehatan.

“Ya ini kami cek satu per satu di tiap fasyankes. Kesulitannya kadang nakes sudah daftar di SISDMK tapi pekerja mandiri tidak tergabung di fasyankes sehingga sulit untuk melacak,” ujar dia.

Diketahui, vaksinasi tahap pertama di Blora menyasar tenaga kesehatan dimulai sejak 25 Januari 2020. Saat itu, yang pertama divaksin adalah Bupati Blora Djoko Nugroho. Sebagai orang pertama yang disuntik vaksin, Kokok sapaan akrabnya, meyakinkan kepada seluruh elemen masyarakat Blora bahwa vaksin aman. (Jyk)