Balikpapan- Komunitas Perantau Blora (KOPRA) ambil bagian dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Balikpapan ke-122. Barongan Blora dipilih menjadi kesenian yang ditampilkan KOPRA dalam acara ini.
Akhirnya, Barongan Blora pun tampil memukau di pawai rute pendek, mulai dari lapangan Merdeka hingga Balai Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Para perantauan Blora ini mengaku, mereka ingin mengenalkan khazanah kekayaan budaya Blora lewat Barongan.
“Kami ikut serta meramaikan acara HUT Balikpapan dengan menampilkan Barongan Blora. Kami juga mengusung semangat Blora Jiwa Nusantara, dan jargon kami #BeruangMadu, artinya berjuang untuk maju,” ucap Ali Sodikin, ketua panitia Pawai Barongan, Selasa (26/02).
Dalam acara yang berlangsung Minggu (24/02) itu, diikuti para peserta pawai dari berbagai paguyuban dan komunitas. Tak hanya itu, sanggar kesenian, kelompok masyarakat, pramuka dan siswa PAUD ikut serta dalam kegiatan ini.
“Dengan menampilkan Barongan Blora, kami para perantu ingin mengenalkan dan melestarikan seni budaya Kabupaten Blora,” imbuhnya.
Pawai Barongan yang diikuti sekitar 50 anggota KOPRA Korwil Balikpapan ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah dan warga setempat. Pasalnya, Barongan Blora dinilai memiliki keunikan yang tidak ada di barongan lain di nusantara.
“Responnya bagus. Soalnya penampilan kita berbeda dengan barongan lainnya. Ada sejumlah barongan yang lebih dulu eksis dan sering pentas di Balikpapan ini. Salah satunya, Barongan dari Jawa Timur,” tandas Ali.
Ali menambahkan, ketertarikan warga Balikpapan terhadap Blora bukan karena Barongan saja. Tetapi juga karena kekayaan kuliner, dan berbagai budaya khas di kota sate. Bahkan, pada Desember kemarin, seniman Balikpapan mengunjungi Blora untuk mengenal lebih dekat.
“Bulan November kemarin, Ketua Ketua FKPB Balikpapan, Bapak Soekoco langsung ke Blora didampingi anggota KOPRA Balikpapan, untuk melihat lebih dekat kesenian, budaya, dan kuliner kita,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Panitia Pawai Budaya Nusantara HUT Balikpapan ke-122, Muhaimin mengaku tak menyangka dengan banyaknya warga yang antusias dengan agenda ini. Hal ini terlihat dari padatnya warga yang berkerumun di balai kota.
“Nanti tahun depan kami atur lagi, mudah-mudahan rutenya bisa kami perpanjang. Karena ‘kan penonton membeludak, sekarang kami batasi dengan pagar,” ucap Muhaimin, yang juga kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan ini. (kpr)