fbpx

BUPATI MINTA OPD MAKSIMALKAN PELAYANAN

Bupati Blora, Djoko Nugroho
Bupati Blora, Djoko Nugroho

Blora- Bupati Djoko Nugroho memimpin pelaksanaan Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Blora yang diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait dan para direktur rumah sakit serta kepala Puskesmas.

 

Bupati Blora, Djoko Nugroho
Bupati Blora, Djoko Nugroho

 

Bupati meminta agar seluruh OPD yang terkait pencegahan dan penanggulangan Covid-19 untuk terus memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Pasalnya, menurut Bupati hingga kini dampak pandemi Covid-19 ini semakin beragam.

“Presiden pasti juga capek, apalagi kita. Kita semuanya harus tetap semangat. Semua anggaran yang sudah disusun agar bisa segera dilaksanakan sehingga masyarakat bisa menikmati manfaatnya. Apalagi di era new normal yang secara pelan-pelan mulai kita buka di Blora,” ucap Bupati.

Bupati juga menyoroti saat ini angka ibu hamil juga meningkat dan rata-rata dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Begitu juga kekerasan terhadap anak juga meningkat seiring dengan bertambahnya angka pengangguran.

“Dalam kondisi normal saja stunting dan ibu hamil banyak apalagi dengan adanya Covid-19 ini pastinya banyak juga. Semua harus bergerak, jangan melewatkan Covid-19 begitu saja,” terangnya.

Lebih lanjut, Bupati meminta agar Posyandu tetap jalan, Puskesmas jalan terus, pelayanan lain tetap dibuka, namun tetap menaati protokol kesehatan. Protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi ini menurutnya harus dipraktekan, karena belum tahu sampai kapan.

“Yang positif Covid-19 tolong tiap minggu kasih bantuan, karena sudah boleh isolasi mandiri maka tanggung jawab kita ya harus memenuhi kebutuhannya biar tidak keluar keluar rumah. Kemudian karena banyak aturan aturan yang harus menggunakan hasil pemeriksaan rapid, jadi saya minta rapid digratiskan, jadi saya minta Dinas Kesehatan beli rapid yang banyak,” pungkas Bupati.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa hingga hari ini pihaknya masih memiliki 700 alat rapid-test. Pihaknya juga mendorong agar ada penambahan swab test.

“Untuk swab test, kita sudah melaksanakan 511 swab test yang hasilnya sebanyak 429 dinyatakan negative, sedangkan 51 positif, dan 31 masih proses menunggu hasil. Sedangkan kasus positif hingga kini ada 59 (51 dari swab kita, 8 dari swab pemeriksaan luar daerah). Kalau bisa alat swab nya juga ditambah,” pungkas Lilik. (jyk)