fbpx

GURU DIMINTA FOKUS MENGAJAR, WARGA TAK INGIN PROSES PENDIDIKAN TERHAMBAT JELANG PELKADA

BUNTUT PSU DI DESA KAPUAN TPS 2, 2 ANGGOTA KPPS TERANCAM PIDANA
ilustrasi : Pemungutan Suara.

Blora, BLORANEWS.COM – Masyarakat Blora berharap para guru di Blora  tidak merangkap sebagai penyelenggara Pilkada 2024. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

“Kami ingin proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu oleh kesibukan guru sebagai penyelenggara Pemilu,” kata salah satu tokoh masyarakat Blora, Wartono.

Wartono menuturkan, guru merupakan pilar penting dalam pendidikan anak. Jika mereka disibukkan dengan tugas lain, dikhawatirkan akan berdampak pada kualitas belajar mengajar di sekolah.

“Guru harus fokus pada tugas utamanya, yaitu mengajar dan mendidik anak-anak. Jangan sampai kesibukan lain mengganggu tugas utama mereka,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, Perlunya memberi peluang kepada para pemuda agar juga turut serta mengabdi pada negara.

“Ngasih peluang kepada para pemuda yg punya ijasah biar bisa mengabdi.” Pungkasnya.

Senada, salah seorang wali murid asal kedungtuban, Imtihan, juga berharap guru di Blora tidak merangkap sebagai penyelenggara Pilkada 2024.

“Anak-anak membutuhkan pengawasan dan bimbingan dari guru. Jika guru sibuk dengan tugas lain, siapa yang akan mengawasi dan membimbing anak-anak di sekolah?” tanya Imtihan.

Imtihan menambahkan, Pemilu merupakan kegiatan penting yang harus dilaksanakan dengan profesional. Oleh karena itu, dia berharap penyelenggara Pemilu dipilih dari orang-orang yang memang memiliki waktu dan kemampuan untuk melaksanakan tugas tersebut.

Sebelulmya, Sunaryo, Kepala dinas pendidikan Kabupaten Blora. Beliau prihatin jika guru merangkap pekerjaan, dikhawatirkan akan berdampak pada terganggunya jam belajar siswa.

“Ke depan saya tidak akan menyetujui. Meskipun mereka sebetulnya dibutuhkan di desa. Tapi mengingat kontrak yang panjang, jangan sampai nanti malah mereka meninggalkan sekolah,” terangnya. (Dj)