fbpx

HAMA ORONG-ORONG SERANG PADI DI DESA BOTORECO KUNDURAN

Padi yang terserang Orong-orong di lahan pertanian kawasan Dukuh Ngreco Desa Botoreco Kecamatan Kunduran, Kamis (07/12).

Kunduran – Baru berumur beberapa minggu, tanaman padi di Dukuh Ngreco Desa Botoreco Kunduran mulai diserang hama Orong-orong dan Tikus. Permukaan lahan pertanian yang cukup kering membuat kedua hama ini leluasa menyerang padi saat petani lengah.

 

Padi yang terserang Orong-orong di lahan pertanian kawasan Dukuh Ngreco Desa Botoreco Kecamatan Kunduran, Kamis (07/12).

 

Petani padi di Dukuh Ngreco Desa Botoreco Zainudin mengatakan, meski kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan ini belum cukup parah. Namun, jika dibiarkan akan menimbulkan kerugian yang serius.

“Karena air di lahan pertanian tidak selalu ada, dua hama ini bebas menyerang padi. Orong-orong menyerang  padi yang berada di dekat galengan (pematang sawah). Sedangkan tikus menyerang di padi yang ada di tengah. Sepintas, serangan tikus ini tidak terlihat oleh petani,” jelas Zainudin, Kamis (07/12).

Dikutip dari sampulpertanian.com, Orong-orong (Gryllotalpa brachyptera) sering bersembunyi di sela-sela tanah. Merupakan hewan nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari. Orong-orong menyerang bagian akar dan batang tanaman padi yang berusia muda.

Ada beberapa cara untuk menanggulangi serangan hama Orong-orong. Diantaranya, pengolahan lahan secara berkala untuk memutus rantai metamorfosis Orong-orong dan melakukan pengairan berselang di lahan pertanian karena Orong-orong menghindari genangan air.

Penanggulangan hama Orong-orong juga dapat dilakukan dengan menyemprotkan pestisidan kimia berbahan aktif Karbofuran dan pestisida nabati yang terdiri dari larutan kulit jengkol, tembakau dan akar tuba.

Reporter : Joko Priyanto